Jakarta, CNN Indonesia -- Bakal calon Presiden 2019
Prabowo Subianto mengaku saat ini sudah tidak bisa lagi sembarangan berbicara. Sebab, saat ini dia sedang dilatih mengendalikan gaya bicaranya oleh tim suksesnya.
Prabowo menyebut, tim sukses memintanya untuk lebih kalem dan tidak meledak-ledak saat berbicara di depan banyak orang, terutama di depan awak media televisi.
"Ini ada TV ya di sini? Kalau ada TV, bicaranya harus lebih kalem. Apalagi sekarang sudah terdaftar sebagai calon presiden. Sekarang banyak sekali penasihat, 'Bapak, kalau bicara harus kalem. Jangan menggebu-gebu, jangan meledak-ledak,'" ucap Prabowo disambut tawa saat berpidato dalam acara bedah buku 'Paradoks Indonesia', di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Sabtu (1/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prabowo mengaku awalnya agak kurang sepakat dengan permintaan dari tim suksesnya itu. Sebab dia beralasan gaya pidato berapi-api itu bisa membakar semangat masyarakat supaya melakukan perubahan.
"Sabar, sabar, Prabowo sekarang sudah sabar," ujar Prabowo yang diikuti gelak tawa para peserta.
Sindir Rupiah MelemahSelain itu Prabowo juga menanggapi soal kondisi nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat yang sekarang ini terus melemah. Dia menyebut hal itu adalah imbas kebocoran ekonomi Indonesia, lantaran kekayaan negara malah mengalir ke luar negeri.
"Perbaikan sistem ekonomi dan sistem politik supaya tidak terjadi kebocoran lagi. Ini situasi ekonomi sulit karena secara sistemik kekayaan kita tidak tinggal di Indonesia," kata Prabowo.
Mantan Komandan Jenderal Kopassus itu mengatakan seharusnya pemerintah saat ini menjaga agar hasil pengolahan kekayaan alam tidak melayang ke luar negeri. Prabowo berjanji melaksanakan hal itu jika terpilih sebagai presiden pada 2019.
"Mata uang kita kuat kalau ekonomi kita kuat. Kalau kekayaan kita tetap tinggal di Indonesia. Ya harus taat kepada UUD kita," kata Prabowo.
Sebelumnya, nilai tukar rupiah menyentuh angka Rp14.829 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Jumat (31/8) kemarin. Bahkan rupiah sempat menyentuh posisi Rp14.884 per dolar AS, setelah sebelumnya berada di nilai Rp14.710 per dolar AS.
(ayp/osc)