Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jendral
Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus membeberkan pembagian tugas antara bakal calon presiden
Joko Widodo dan bakal calon wakil presiden
Ma'ruf Amin di Pilpres 2019 mendatang.
Ia mengatakan bahwa Ma'ruf memiliki fokus tugas untuk merebut suara di beberapa kantong wilayah dimana pasangan Jokowi-Jusuf Kalla keok pada Pilpres 2014 lalu.
Lodewijk menilai sebagian besar wilayah tersebut memiliki karakter basis pemilih muslim terbesar di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Provinsi-provinsi dimana pak Jokowi kalah, Aceh, Banten, Jabar, Gorontalo, NTB, kan kalau kita liat itu basis Islam, dan insyaAllah pak Ma'ruf bisa mengeliminir [kekurangan Jokowi]," kata Lodewijk saat ditemui di Posko Pemenangan Jokowi-Ma'ruf, Menteng, Jakarta, Senin (3/9).
Dalam pilpres 2014, Jokowi yang saat itu berpasangan dengan Jusuf Kalla (JK) kalah di sembilan provinsi, yakni Aceh, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Jawa Barat, Banten, NTB, Kalimantan Selatan, Gorontalo, dan Maluku, serta Maluku Utara.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional pasangan Jokowi-Ma'ruf itu menyatakan identitas ulama kharismatik yang melekat pada diri Ma'ruf dapat menutupi lubang kekurangan Jokowi di beberapa wilayah tersebut.
 Sekjen Golkar beberkan peran Ma'ruf Amin di pilpres 2019. (CNN Indonesia/Ramadhan Rizki Saputra) |
"Iya saya pikir [bergerak disitu] bagi tugaslah dengan Pak Jokowi," kata dia.
Lebih lanjut, Lodewijk mengatakan pemetaan dan pembagian tugas antara Jokowi dan Ma'ruf tersebut berdasarkan hasil evaluasi dari Pilpres 2014 lalu. Ia mengatakan strategi pemetaan di Pilpres 2019 kini berbeda dengan yang Pilpres lalu.
Nantinya, Direktorat Program TKN Jokowi-Ma'ruf yang akan berfokus untuk membantu Ma'ruf menyusun program pemenangan di beberapa wilayah tersebut.
"Sekarang kan karena ada Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf, saya liat peta yang mereka garap berbeda, petanya berbeda," ujarnya.
"Nah itu ada tim direktorat program akan menyusun itu, termasuk konten-konten apa yang digarap," tambahnya.
(dal)