Pesan Prabowo soal Rupiah Lemah: Jangan Serang Pemerintah

Tiara Sutari | CNN Indonesia
Rabu, 05 Sep 2018 13:58 WIB
Sandiaga Uno mengklaim Prabowo Subianto berpesan kepadanya agar tak menyerang pemerintah terkait kondisi rupiah yang terus melemah terhadap dolar AS.
Sandiaga Uno mengklaim Prabowo Subianto berpesan kepadanya agar tak menyerang pemerintah terkait kondisi rupiah yang terus melemah terhadap dolar AS. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bakal Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno mengaku sangat mengkhawatirkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang kian hari terus melemah. Pagi ini, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS Rp14.925 hanya menguat tipis dari kemarin sore Rp14.935.

Meski begitu, Sandi menyebut pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar ini tidak bisa dijadikan alasan untuk saling menyalahkan antara pihak oposisi dengan koalisi pemerintah.

Bahkan kata Sandi, secara pribadi dia mendapat pesan dari Prabowo Subianto agar tidak menyalahkan pihak manapun terkait keterpurukan rupiah ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prabowo secara langsung meminta dia juga tidak mengeluarkan komentar negatif yang menyerang pemerintah, khususnya kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani.

"Tadi itu kita dikatakan jangan serang Bu Sri Mul, jangan serang Pemerintah, tapi kita ingatkan waspadai ini semua agar lapangan kerja, harga-harga tidak terdampak secara signifikan, karena permasalahan gejolak ekonomi ini," kata Sandiaga di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (5/9).

"Jadi itu pesan pak Prabowo dan saya rasa itu pesan negarawan yah," ujar dia.
Pesan Prabowo soal Rupiah Lemah: Jangan Serang PemerintahPrabowo dan Sandiaga maju Pilpres 2019 melawan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. (CNN Indonesia/Safir Makki)

Sandi menegaskan situasi saat ini memang tak tepat jika digunakan untuk saling berdebat. Sebab yang paling penting saat ini adalah seluruh masyarakat Indonesia bersama-sama menghadapi dan menanggulangi gejolak ekonomi yang tengah terjadi.

"Kita tidak mau berdebat, tapi kita mau urun rembug untuk memberikan masukan kepada semua pihak, bukan hanya pemerintah karena millenials ada tugasnya, emak-emak ada tugasnya juga, terus pengusaha juga ada tugasnya juga, supaya semua berbagi tugas, jangan overlapping dan jangan saling (serang)," kata mantan Wakil Gubernur DKI ini.

Sandi juga berharap elite politik dari pihak koalisi maupun oposisi untuk bisa menahan diri berkometar negatif. Sebab saat mengeluarkan statmen negatif hanya akan membuat kondisi ekonomi menjadi kian buruk.

"Kami minta politisi shut up dulu for the next two weeks, jangan dulu mengeluarkan komentar negatif, termasuk dari pihak kita. Saya bilang tunggu. Kita turunkan tensi dulu. Kita lihat ini jangan sampai kita kaya Argentina sama Turki yang sudah. Waduh sedih kalo di sana sih," katanya.

Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.925 per dolar Amerika Serikat (AS) pada pagi ini, Rabu (5/9). Posisi ini menguat tipis dari sore kemarin di Rp14.935 per dolar AS.

Di kawasan Asia, rupiah menguat bersama renmimbi China 0,21 persen, peso Filipina 0,13 persen, baht Thailand 0,1 persen, dan dolar Singapura 0,07 persen. Namun, yen Jepang masih melemah 0,19 persen, ringgit Malaysia minus 0,16 persen, dan won Korea Selatan minus 0,14 persen.

Berbeda, pergerakan mata uang utama negara maju justru sudah kembali menguat terhadap dolar AS. Dolar Australia menguat 0,51 persen, euro Eropa 0,15 persen, dolar Kaanda 0,14 persen, franc Swiss 0,1 persen, poundsterling Inggris 0,1 persen dan rubel Rusia 0,07 persen.

Berdasarkan perhitungan kalender, hari ini rupiah telah terkapar hingga 10,23 persen atau 1.385 poin dari posisi 1 Januari 2018 yang hanya Rp13.535 per dolar AS. (osc/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER