Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan ia bersama wakilnya, Taj Yasin Maimoen bersedia berdialog jika diperlukan, guna membahas dugaan ancaman yang diterima
Ustaz Abdul Somad beberapa waktu lalu.
"Kalau mau boleh (dialog), saya oke oke saja. Ada bapaknya ini, Mbah kyai, Mbah Maimoen. Yang penting ngomongnya kita saling menjaga diri kan enak," tutur Ganjar di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (5/9).
Hal ini disampaikan Ganjar menyikapi pengakuan Abdul Somad mengenai ancaman serta intimidasi hingga memaksa dia membatalkan sejumlah agenda ceramah di berbagai daerah, antara lain di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ganjar turut mempertanyakan ancaman yang disebut-sebut UAS dan pembatalan acara tausiyahnya.
"Yang batalin siapa? Di Semarang kemarin datang kok. Tidak apa-apa, aman," katanya.
 Abdul Somad mengaku ditolak gelar ceramah di sejumlah daerah. (CNN Indonesia/Safir Makki) |
Menurut Ganjar, Taj Yasin yang merupakan wakilnya adalah seorang ulama dan juga anak ulama senior, yakni KH. Maimoen Zubair (Mbah Mun). Dia menyatakan sosok Taj Yasin yang dihormati bisa berdialog dengan Abdul Somad maupun pendukung dan penentangnya.
Politikus PDI Perjuangan ini meminta seluruh masyarakat tidak saling menghasut, meski berbeda pilihan jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Ganjar menegaskan para bakal calon presiden, yakni Joko Widodo dan Prabowo Subianto, bisa akrab hingga berpelukan saat Asian Games 2018 meski saling bersaing. Dia berharap para pendukung tidak terpancing hasutan dan tetap berdamai.
"Pak Prabowo sama Pak Jokowi sudah rangkulan begitu. Sudah asyik lah, itu contoh paling bagus. Nah ke bawahnya jangan memprovokasi. Kalau sama-sama tidak provokasi kan enak," ujarnya.
(ayp/gil)