Haedar Nashir Bebaskan Pilihan Warga Muhammadiyah di Pilpres

Ramadhan Rizki | CNN Indonesia
Kamis, 06 Sep 2018 04:16 WIB
Haedar Nashir menegaskan Muhammadiyah memiliki sikap resmi secara kelembagaan untuk tak ikut-ikutan kedalam ranah politik praksis di Pilpres 2019
Haedar Nashir bebaskan warga Muhammadiyah pilih Jokowi atau Prabowo. (CNN Indonesia/Djonet Sugiarto
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir membebaskan warga Muhammadiyah untuk memilih pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin atau Prabowo Subianto-Sandoaga Uno di Pilpres 2019.

Hal itu ia katakan usai menerima kunjungan bakal calon wakil presiden Ma'ruf Amin di PP Muhammadiyah, Jakarta, Rabu (5/9) malam.

Ia mengatakan warga Muhammadiyah di seluruh Indonesia telah memiliki pilihan politik masing-masing yang tak bisa diintervensi oleh siapapun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nanti warga Muhammadiyah sebagai warga bangsa sudah cerdas sudah punya pilihan politik dan visi politik yang jadi hak warga negara," kata Haedar.


Mantan Ketua PP Ikatan Pelajar Muhammadiyah itu pun menegaskan bahwa Muhammadiyah memiliki sikap resmi secara kelembagaan untuk tak ikut-ikutan kedalam ranah politik praksis di Pilpres 2019.

Ia mengatakan bahwa kantor PP Muhammadiyah selalu membukakan pintu bagi elit-elit politik manapun untuk berkunjung dan bersilaturahmi membahas berbagai persoalan bangsa.

"Ketika menerima pak Jokowi, pak Kiai Ma'ruf dalam posisi sebagai capres dan cawapres maupun ketika menerima pak Prabowo dan pak Sandi itu Muhammadiyah secara kelembagaan, organisasi tidak masuk ke arena politik prsktis," tegasnya.


Haedar pun hanya mengimbau agar masyaakat menghindari terjadinua permusuhan dan kekerasan pada tahun politik yang tengah berjalan saat jni.

Ia menegaskan bahwa masyarakat harus menjaga rasa persatuan dan kesatuan NKRI ditengah-tengah perbedaan politik yang berlangsung pada Pilpres 2019 mendatang.

"Nah perbedaan politik itu tidak membuat kita pecah sebagai bangsa apalagi bermusuhan dan tidak boleh juga ada kekerasan karena perbedaan politik," ujarnya.

(dal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER