Independent Observer dan Suara Senyap Gerindra dari Kemang

Tim CNNIndonesia.com | CNN Indonesia
Jumat, 07 Sep 2018 08:48 WIB
Di halaman 8 koran itu, tertera nama pengelola Independent Observer. Tercatat nama Angga Raka Prabowo sebagai CEO, dan Irawan Ronodipuro sebagai Pemred.
Koran Independent Observer. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Selasa (4/9) sekitar pukul 14.30 WIB, CNNINdonesia.com mendatangi Kantor Redaksi Independent Observer di Kemang V nomor 11A. Namun, seorang penjaga keamanan mengatakan redaksi sudah pulang.

"Besok saja sekitar pukul 10.00 pagi, redaksi baru pada datang," katanya.

Menurut satpam tersebut, yang bisa memberikan keterangan adalah Bachren, yang tertulis di koran tersebut menjabat sebagai HRGA Manager.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keesokan harinya, Rabu (5/9), CNNIndonesia.com kembali mendatangi kantor redaksi, petugas keamanan justru melarang masuk.

"Maaf tidak boleh masuk," katanya.

Seorang pegawai yang mengaku bernama Roy kemudian berkata, "Tunggu Pimred, saja."

Sementara, saat dihubungi, melalui sambungan WhatsApp seorang staf redaksi Independent Observer hanya menjelaskan secara singkat soal media tersebut.

"Kami media profesional, nanti ada official release dari Pimred," katanya.

Dia juga meminta agar publik dan media membaca konten Independent Observer. 

"Sebaiknya dibaca saja dulu, biar tak menjadi fitnah. Kontennya bagus-bagus," katanya. 

Staf tersebut tak membantah dan tak menjawab ketika ditanya soal kedekatan media tersebut dengan Partai Gerindra.
Suara Senyap Gerindra dari Kemang 11ASufmi Dasco Ahmad. (CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan)

Sufmi Dasco Ahmad juga tak menampik kedekatan pemilik Independent Observer dengan partai berlambang Kepala Burung Garuda itu.

"Dalam konteks pemimpin perusahaan betul, itu memang kawan kita," kata Dasco kepada CNNIndonesia.com.

Menurut Dasco tak ada yang perlu dipersoalkan dari Independent Observer. Katanya setiap orang bisa saja memiliki media masing-masing termasuk Angga.

"Tapi saya sudah cek, Independent Observer tak ada di bawah koordinasi badan komunikasi partai, artinya ini berdiri sendiri sebagai usaha," katanya.

Dia juga menegaskan media tersebut tak memiliki hubungan dengan Partai Gerindra. "Enggak ada persinggungannya sama sekali. Dan ini beda dari Obor Rakyat yang enggak jelas. ini kan jelas badan hukum perusahaannya jelas," kata dia.

Di satu sisi Dasco juga mengakui Prabowo telah mengetahui Independent Observer. 

"Pak Prabowo biasa saja, memasalahkan enggak, melarang enggak, menyuruh juga enggak," katanya.

Sebuah postingan Instagram tertanggal 3 Maret 2018, menampilkan foto Prabowo Subianto sedang membaca Independent Observer bersama sejumlah awak redaksi koran tersebut. Foto itu bisa diakses dengan hashtag #independentobserver.

Di foto itu terlihat Prabowo yang memegang koran itu dikelilingi belasan orang berseragam merah. Tampak pula, Angga Raka Prabowo dan juga Irawan Ronodipuro.

Wakil Ketua Umum Gerindra lainnya, Arief Poyuono juga membantah jika koran tersebut milik Partai Gerindra.

"Bukan," katanya kepada CNNIndonesia.com.

Sikap Dewan Pers

Anggota Dewan Pers Jimmy Silalahi mengatakan pihaknya sedang menganalisisi koran Independent Observer. Dewan Pers, kata dia, bakal melihat dua aspek untuk menilai koran yang sudah menghasilkan karya jurnalistik tersebut.

"Dewan Pers sedang benar-benar menilai komprehensif dari sisi kelembagaan dan perspektif substansial,” kata Jimmy.

Independent Observer belum terverifikasi oleh Dewan Pers. Menurut Jimmy dalam menilai sebuah media, tak lantas melulu dicek dari akreditasinya.

"Bagi kita yang paling penting bagaimana menjalankan kode etik, maka tidak ada problem kalau memang terlepas belum terverifikasi," lanjut dia.

Sebab, menurutnya bisa jadi ada media yang terverifikasi, namun tak berpedoman kepada kode etik jurnalistik. Sehingga, Dewan Pers sedang menilik sejauh mana koran ini patuh terhadap kitab suci jurnalistik.

"Walau sudah terverifikasi, bisa saja jatuh dan terkena sanksi etik. Akan lebih baik media ini mengikuti kode etik. Apalagi kalau kita bicara tahun politik," katanya.
(ugo/ctr)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER