Muncul Sinar Api, Gunung Anak Krakatau Status Waspada

Dika Dania Kardi | CNN Indonesia
Kamis, 13 Sep 2018 10:56 WIB
Akibat status waspada (level II) Gunung Anak Krakatau, masyarakat/wisatawan dilarang mendekati kawah gunung di Selat Sunda itu dalam radius dua kilometer.
Gunung Anak Krakatau mengeluarkan material vulkanik terlihat dari kawasan Kalianda, Lampung Selatan, Selasa (4/9). (ANTARA FOTO/Atet Dwi Pramadia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda menunjukkan aktivitas kegempaan tremor dan mengeluarkan dentuman dengan getaran lemah serta teramati sinar api sepanjang Rabu (12/9) hingga Kamis dini hari.

Seperti dikutip dari Antara, merujuk pada laporan Windi Cahya Untung dari Kementerian ESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunung Api Anak Krakatau aktivitas gunung api di dalam laut itu disimpulkan ada di Level II (Waspada). Atas dasar itu, masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius dua kilometer dari kawah.


Dari laporan pos pengamatan, Gunung Anak Krakatau sepanjang periode pengamatan 12 September 2018, pukul 00.00 sampai dengan 24.00 WIB, menunjukkan aktivitas kegempaaan tremor menerus amplitudo 3-51 mm (dominan 45).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gunung Api Anak Krakatau (305 meter dari permukaan laut) ini sepanjang pengamatan cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah utara, timur, dan barat. Suhu udara 24-33 derajat Celsius, kelembapan udara 41-100 persen, dan tekanan udara 0-0 mmHg.

Secara visual kondisi gunung kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Selain itu, pada visual malam video pengawas (CCTV) teramati sinar api. Selain itu, terdengar suara dentuman dan getaran yang lemah dirasakan di Pos Pengamatan Gunung Api Anak Krakatau.


Catatan Redaksi: Redaksi pada pukul 12.37 WIB mengubah judul dari yang sebelumnya 'Muncul Sinar Api, Gunung Anak Krakatau Waspada II'. Angka romawi II dihapus dari judul untuk menghindarkan misinterpretasi. (antara/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER