Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum
Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra meyakini partainya masih berpeluang lolos ke parlemen. Dia menampik hasil survei yang dilakukan oleh Lembaga Survey Indonesia (LSI) Denny JA, menyatakan kans PBB buat menembus Dewan Perwakilan Rakyat di bawah 1 persen, atau tepatnya hanya 0,2 persen.
"Enggak ada masalah bagi kita. Kita kerja keras mempersiapkan segala sesuatunya. Harapan kita ya mudah-mudahan bisa melampaui empat persen itu," kata Yusril di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat (13/9).
Ambang batas parlemen (
Parliamentary Threshold) mengatur partai politik baru bisa mendapat kursi di DPR apabila memperoleh suara minimal empat persen pada Pemilu 2019 mendatang.
Yusril juga mengatakan hasil survei tersebut nantinya menjadi bahan masukan bagi para kader partainya untuk bisa bekerja keras menggejot perolehan suara. Nantinya kader yang mencalonkan diri sebagai anggota legislatif akan melakukan pendekatan dengan masyarakat yang tidak menggunakan hak pilihnya alias golput.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang selama ini golput, tentu akan melihat alternatif. Kita mendorong supaya mereka enggak golput dan berikan suaranya. Itu akan ada pengaruhnya juga," kata Yusril.
LSI Denny JA memang memperkirakan ada sejumlah partai politik yang diperkirakan bakal kandas dalam Pemilu 2019. Mereka juga menyatakan ada enam partai yang harus kerja ekstra keras supaya bisa menduduki kursi di parlemen.
Salah satunya adalah PBB yang diprediksi mendapatkan perolehan suara hanya 0,2 persen. Parpol lain diperkirakan tidak bakal melenggang ke Senayan antara lain Partai Hanura (0,6 persen), Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dengan 0,2 persen, Partai Berkarya dengan 0,1 persen, Partai Garuda 0,1 persen dan PKPI 0,1 persen.
PBB dianggap sebagai kebangkitan kembali Partai Masyumi yang dibubarkan di masa pemerintahan Presiden Ir. Soekarno pada 1960. Mereka lantas muncul selepas reformasi dan mengikuti pemilu pada 1999. Saat itu PBB meraih lebih dari dua juta suara dan mendapatkan 13 kursi di DPR.
Lantas pada 2004, PBB juga berhasil lolos ke Senayan berbekal lebih dari 2,9 juta suara. Namun, perolehan kursi mereka turun menjadi sebelas.
PBB lantas kembali mengikuti Pemilu 2009 dan meraih lebih dari 1,8 juta suara. Namun, mereka gagal lolos ke DPR karena tidak memenuhi ambang batas 2 persen suara karena hanya memperoleh 1,79 persen.
Kemudian pada 2014, PBB kembali mengikuti pemilu. Namun, lagi-lagi mereka gagal mendapat kursi di parlemen lantaran hanya mendapatkan 1,46 persen suara.
(ayp/sur)