Polisi Duga Dua WNI Diculik Kelompok Abu Sayyaf di Malaysia

Ramadhan Rizki | CNN Indonesia
Kamis, 13 Sep 2018 17:26 WIB
Polisi turut mengkonfirmasi bahwa pelaku penculikan dua WNI itu membawa senjata laras panjang dan berbicara dengan logat Suluk yang diduga warga Filipina.
Kadiv Humas Polri Setyo Wasisto. (CNN Indonesia/Abi Sarwanto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto menduga kelompok teroris Abu Sayyaf menjadi dalang penculikan dua nelayan warga negara Indonesia (WNI) di Perairan Sabah, Malaysia, pada Selasa (11/9) lalu.

"Tapi diduga memang ada kaitannya dengan kelompok itu [Abu Sayyaf]," kata Setyo saat ditemui di Auditorium PTIK, Jakarta Selatan, Kamis (13/9).

Kementerian Luar Negeri melalui pernyataan tertulisnya mengatakan dua nelayan WNI yang bekerja di kapal penangkap ikan berbendera Malaysia, Dwi Jaya I diculik sekelompok orang tak dikenal. Identitas kedua nelayan WNI tersebut, yaitu Samsul Saguni dan Usman Yunus. Keduanya berasal dari Sulawesi Barat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setyo turut mengkonfirmasi bahwa pelaku penculikan itu membawa senjata laras panjang dan berbicara dengan logat Suluk yang diduga warga Filipina.


Ia mengatakan kejadian nahas itu terjadi pada tanggal 11 September 2018 lalu di perairan Kepulauan Samporna, Sabah, Malaysia.

Kedua WNI itu lantas disergap oleh beberapa orang tak dikenal dan hingga saat ini masih belum diketahui nasibnya.

"Kedua orang tersebut disergap kemudian dibawa orang tak dikenal yang membawa senapan senjata panjang dan sampai sekarang blm diketahui nasibnya," kata dia.

Setyo menjelaskan Atase Polri di KBRI Kuala Lumpur telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian Malaysia untuk mencari informasi penculikan tersebut.


Ia turut meminta otoritas Kepolisian Malaysia dan Kepolisian Filipina agar melakukan penyidikan untuk mencari keberadaan kedua WNI tersebut.

"Karena yang punya kapal kan orang Malaysia, kita tak bisa melakukan pencarian sendiri kesana, oleh karena itu kita melakukan kerjasama dengan Filipina dan Malaysia," ujarnya.

Penculikan nelayan WNI di Perairan Sabah sudah terjadi berulang kali. Pihak Kementerian Luar Negeri sensiri memastikan pemerintah akan melakukan berbagai upaya perlindungan bagi kedua WNI korban penculikan itu.

(dal/sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER