Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden
Joko Widodo menceritakan perjalanannya mulai dari pengusaha yang tak terlalu dikenal di Solo, menjadi Wali Kota, menjabat Gubernur DKI Jakarta, hingga menjadi Presiden Indonesia.
Seiring perjalanan Jokowi mendapati bahwa strategi berjualan produk dengan berjualan politik memiliki kemiripan.
"Saya lihat jualan produk sama jualan politik mirip-mirip. Harus ada diferensiasi dan
branding," kata Jokowi di Jakarta Convention Hall, Gedung INews, Senin (17/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu disampaikan dalam peresmian pembekalan calon anggota legislatif DPR-RI Partai Perindo sore ini.
Jokowi menyatakan Partai Perindo sudah menguasai dunia udara atau pertelevisian. Hal itu terbukti karena dirinya bersama Ibu Negara Iriana Jokowi hafal mars Perindo.
"Kalau tengah malam setel di semua channel MNC itu semua Perindo itu bagaimana? Sampai nyanyian saja saya dan istri hafal. Sisi udara rampung tapi ini belum menyelesaikan," ucap Jokowi.
Namun, ia menyatakan penguasaan di udara tak cukup. Menurutnya, setiap calon anggota DPR harus melakukan diferensiasi dan branding seperti yang dilakukan sejak belasan tahun lalu ketika belum dikenal banyak orang.
Jokowi menegaskan telah melakukan kedua hal itu dilakukan sebelum muncul teori micro targeting, micro campaigning, dan canvasing yang dikenal saat ini.
Hal-hal itu, tutur Jokowi, yang mengubah jalur bisnis serta politiknya sehingga menjadi Presiden saat ini.
"Itu yang saya bawa dari marketing produk ke marketing politik," ucapnya.
Menurutnya, tahun depan akan sangat menarik sebab Indonesia untuk pertama kali menyelenggakan Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) bersamaan.
"Belum pernah kita seperti ini, ini pengalaman kita serentak. Strategi besar dan kejadian seperti apa, baru kita tahu setelah pencoblosan," tuturnya.
Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo meminta Presiden Jokowi hadir ke pembekalan sebagai contoh nyata berhasil dikenal bahkan dipilih masyarakat menjadi pemimpin.
Jokowi hadir didampingi Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko sekitar pukul 17.00 WIB mengenakan kemeja putih lengan panjang seperti para kader Perindo. Bedanya, kemeja Presiden tak berhiaskan logo partai.
(chri/gil)