PAN: Banyak Ulama Minta Ma'ruf Amin Lepas Jabatan Ketum MUI

Tim CNN Indonesia | CNN Indonesia
Rabu, 19 Sep 2018 18:28 WIB
MUI selama ini disebut tak pernah berkait dengan politik praktis. Membawahi banyak organisasi, PAN menilai tidak elok jika Ketua Umumnya berpolitik.
Ketum MUI Ma'ruf Amin diminta fokus urus pilpres 2019. (CNN Indonesia/Ramadhan Rizki Saputra)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto meminta Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin segera melepaskan jabatannya dan fokus dalam pencalonannya sebagai Bakal Calon Wakil Presiden Joko Widodo di Pilpres 2019 mendatang. 

Yandri mengklaim banyak mendapat masukan dari para ulama dan kalangan bawah. Mereka, kata Yandri menganggap tidak elok jika Ma'ruf Amin tetap menjabat sebagai Ketua Umum sedangkan dirinya sedang fokus dalam pencapresan. 

"Banyak masukan dari ulama terutama dari kalangan bawah, sebaiknya Pak Ma'ruf melepaskan jabatannya sebagai Ketum MUI," kata Yandri ditemui di kediaman Prabowo, Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Rabu (19/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


MUI kata Yandri selama ini tak pernah berkait dengan politik praktis. Tak hanya itu, MUI juga membawahi banyak organisasi lainnya, sehingga sangat tidak elok jika Ketua Umumnya berpolitik. 

"Oleh karena itu kita minta atau sarankan ke Pak Kyai melepaskan itu, karena tidak elok selama ini MUI tidak berpolitik praktis," kata dia. 

Ketua DPP PAN Yandri Susanto meminta Ma'ruf Amin mundur dari Ketum MUI. (CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan)

Lagi pula kata Yandri, Indonesia sendiri memiliki banyak ulama yang dia pikir mampu dan bisa menggantikan posisi Ma'ruf sebagai Ketua MUI. 

"Saya yakin masih banyak ulama yang mampu menjalankan roda kegiatan MUI seandainya Pak Ma'ruf Amin mengundurkan diri sebagai ketua MUI," kata dia. 

"Biar Pak Ma'ruf Amin konsentrasi maju sebagai cawapres, wara wiri kemana-mana untuk menyakinkan dia layak dipilih, di sisi lain MUI harus berjalan sebagimana biasanya tidak terganggu oleh dinamika masalah pilpres ini," jelas Yandri.


Sebelumnya Ma'ruf menyatakan status nonaktif dirinya sebagai Ketua MUI yang sempat diungkapkan beberapa waktu lalu sekadar wacana. Ma'ruf memastikan hingga saat ini dirinya masih menjadi ketum MUI. 

"Itu baru wacana apakah harus nonaktif atau tidak. Kalau sesuai AD/ART kan tidak," ujar Ma'ruf saat ditemui di gedung MUI, Jakarta, Selasa (18/9). 

Sesuai AD/ART MUI, kata Ma'ruf, pimpinan MUI tidak boleh rangkap jabatan sebagai pejabat eksekutif, legislatif, maupun pimpinan partai politik. Sedangkan saat ini dirinya masih berstatus sebagai bakal calon wakil presiden. 

"Jadi kalau sudah diangkat (sebagai wapres) saya harus mundur. Kalau sekarang tidak harus mundur," katanya. 

Pada Agustus lalu, Ma'ruf disebut telah nonaktif dari jabatannya sebagai ketum MUI usai ditunjuk Jokowi sebagai cawapes pada pilpres 2019. Keputusan tersebut semata-mata didasari pertimbangan agar posisinya sebagai cawapres tidak menimbulkan pro kontra di masyarakat.

(tst/dal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER