Jakarta, CNN Indonesia -- Calon Wakil Presiden nomor urut 1
Ma'ruf Amin optimistis bisa menggaet suara dari kaum perempuan. Hal ini ia sampaikan setelah Perempuan Indonesia untuk
Jokowi dan Kyai Ma'ruf Amin (IJMA) menyatakan dukungannya kepada Jokowi-Ma'ruf.
"Sangat yakin semangat. Ini baru deklarasi belum gerakannya, perempuan efektif dan hebat," kata Ma'ruf di Jakarta, Sabtu (22/9).
Ma'ruf menilai dukungan dari Perempuan IJMA ini sudah cukup besar. Namun dia mengakui jumlah ini masih perlu ditambah mengingat hampir setengah jumlah penduduk Indonesia berjenis kelamin perempuan.
"Suara perempuan itu sangat besar sekali. Tiap hari ada deklarasi milenial, generasi muda, karena itu kami optimis memenangkan Pilpres," tegas Ma'ruf.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kendati optimistis, Ma'ruf masih belum bisa memperkirakan presentasi dukungan. Dia hanya mengaku sudah menyiapkan Tim Kampanye Nasional (TKN) untuk memenangkan keduanya.
"Pokoknya menang lah. Presentasinya belum ditentukan. Kita sudah siap. TKN kita sudah siap," tutup dia.
Ketua Perempuan IJMA Ida Fauziyah mengatakan dukungan ini diberikan karena kinerja Jokowi yang dinilai nyata. Beberapa program yang dikatakan Ida nyata adalah program Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS).
"Program KIP, subsidi BPJS Kesehatan telah membantu perbaikan hidup anak-anak kami. Meskipun dalam pelaksanaan masih ada kekurangan, namun kami merasakan perbedaan dari tahun-tahun sebelumnya," ujar dia.
Sebagai bentuk dukungan Perempuan IJMA akan membantu Jokowi-Ma'ruf untuk turun ke 34 provinsi. Mereka akan merangkul semua jenis segmentasi lapisan rakyat dan agama.
Upaya untuk menggaet suara kaum perempuan Indonesia juga dilakukan oleh pasangan nomor urut 2,
Prabowo Subianto dan
Sandiaga Uno. Sebelumnya, tim pemenangan Prabowo-Sandi juga menyatakan akan membentuk Satgas Emak-emak demi menyuarakan aspirasi perempuan.
"Yang jelas itu, yang pertama Satgas Emak-emak," kata Djoko Santoso bulan lalu, ketika masih belum ditunjuk menjadi Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi.
(ctr/stu)