Jakarta, CNN Indonesia -- Calon presiden
Prabowo Subianto tidak ingin berspekulasi terkait dukungan yang akan diberikan putri Presiden keempat
Abdurrahman Wahid atau Gus Dur,
Yenny Wahid dalam
Pilpres 2019. Dia hanya mengatakan setiap pihak berhak menyalurkan dukungan kepada siapapun.
"Monggo. Ini demokrasi. Boleh kemana saja," ucap Prabowo di rumahnya, Jalan Kertanegara, Jakarta, Selasa malam (25/9).
Diketahui, Yenny Wahid bersama Konsorsium Kader Gus Dur akan mengumumkan deklarasi dukungan dalam Pilpres 2019 pada sore ini, Rabu (26/8). Mereka akan mendeklarasikan bakal mendukung pasangan
Joko Widodo-Ma'ruf Amin atau
Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengenai hal itu, Prabowo mengaku tidak tahu. Dia pun mengatakan belum berkomunikasi dengan Yenny terkait dukungan yang akan diberikan putri Gus Dur tersebut.
"Saya enggak tahu. Belum tahu," ucap Prabowo.
Diketahui, Yenny Wahid bersama Konsorsium Kader Gus Dur akan mendeklarasikan dukungan dalam Pilpres 2019.
Berdasarkan undangan yang diterima
CNNIndonesia.com, acara akan dihelat di Rumah Pergerakan Politik Gus Dur di kawasan Kalibata Timur, Jakarta, sekitar pukul 15.00 WIB, Rabu (26/9).
Sebelumnya, Prabowo sempat berkunjung ke kediaman istri Gus Dur, Shinta Nuriyah Wahid di bilangan Ciganjur, Jakarta Selatan (13/9). Kala itu, Yenny juga turut menjamu Prabowo. Mereka mengadakan tertutup selama kurang lebih 3 jam.
 Prabowo Subianto kunjungi keluarga Gus Dur jelang pilpres 2019. (CNN Indonesia/Bimo Wiwoho) |
Kala itu, Shinta memberikan dua buku kepada Prabowo. Di kesempatan yang sama, Yenny mengatakan bahwa Prabowo adalah sosok yang berkomitmen untuk menjaga demokrasi.
"Bagi kami, Prabowo aset bangsa pemimpin yang visi luas dan jauh ke depan," ucap Yenny kala itu.
Prabowo turut berbicara usai mengadakan pertemuan dengan Yenny dan Shinta. Prabowo mengatakan dirinya myaman dengan Nahdlatul Ulama. Menurutnya, NU berperan besar dalam menjaga persatuan dalam keberagaman.
"Saya merasa nyaman dengan NU, dengan Islam yang moderat, kuat, berdiri di atas tradisi Indonesia," ujar Prabowo.
(bmw/dal)