Jakarta, CNN Indonesia --
Partai Demokrat menilai permintaan inisiator panitia khusus (pansus) hak angket
Century agar
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut tuntas kasus dugaan korupsi
bail out Bank Century merupakan upaya politisasi.
"Saya harus menyatakan bahwa inisiator timwas itu sedang mempolitisasi kasus Century," kata Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean saat dihubungi, Rabu (26/9).
Menurutnya, para inisiator yang mendesak pengusutan kasus Century seperti Bambang Soesatyo, Maruarar Sirait, Lily Wahid dan Muhammad Misbakhun tidak memahami konstruksi hukum.
"Tetapi bicara seolah-olah ingin menuntaskan penegakan hukum dalam kasus Century. Salah satunya Misbakhun yang turut harus menjalani proses pengadilan akibat LC fiktif dari Century. Jadi ini ibaratnya maling teriak maling," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasus Century, kata dia, secara politik sudah selesai. Selain itu, rekomendasi pansus yang juga diketahui panwas, lanjutnya, secara jelas tidak menyebut bahwa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) maupun Partai Demokrat terlibat.
"Tidak ada sama sekali keterlibatan Demokrat. Jadi kenapa mereka memaksakan kehendak berdasar halusinasi bahwa seolah SBY harus diperiksa KPK? Ini lelucon dalam politik dengan judul maling teriak maling," kata dia.
Proses hukum, lanjut Ferdinand, juga telah dilakukan dengan menghukum para pelaku penerima suap dan yang menggelapkan dalam kasus Century.
"Dan tidak ada yang menyebut nama SBY dan demokrat. Jadi apa hubungannya dengan SBY? Tidak ada kecuali halusinasi semata," ujarnya.
Ferdinand menyarankan agar inisiator justru mendorong penuntasan kasus BLBI yang sering menyeret nama Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri.
"Jangan jadikan Century yang selesai untuk menutupi kasus BLBI yang menyebut nama Megawati," kata Ferdinand.
Sebelumnya, sejumlah Inisiator Tim 9 panitia khusus (Pansus) Hak Angket Bank Century meminta KPK menuntaskan kasus dugaan korupsi yang telah merugikan negara sebesar Rp6,7 triliun tersebut. Ketua DPR sekaligus Inisiator Pansus Bambang Soesatyo menilai pengusutan tuntas kasus ini lantaran khawatir ada pihak yang tersandera seperti SBY.
"Kami prihatin kalau tidak tuntas yang tersandera orang-orangnya yang diduga terlibat di sana, antara lain adalah Pak SBY disinggung soal Demokrat. Ini tidak boleh dibiarkan," kata Bambang, di kompleks parlemen, Jakarta, Selasa (25/9).
Sementara itu, inisiator lain asal Fraksi PDIP Maruarar Sirait membantah jika permintaan pengusutan kasus ini tiba-tiba muncul kembali. Menurutnya, pengungkapan kasus ini diperlukan agar tidak dipolitisasi menjelang pilpres seperti 2014 lalu.
"Kalau memang yang salah, ya katakan salah. Katanya hukum ini kan harus tajam keatas dan kebawah. Jangan sampai ada meninggalkan pertanyaan dan dipolitisasi. Setiap pilpres muncul kita enggak mau seperti itu," kata Maruarar.
(swo/age)