Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono alias
SBY mengaku tengah berusaha untuk melaporkan pemberitaan media Hongkong,
Asia Sentinel, ke kepolisian. Ia juga meminta bantuan Presiden Joko Widodo untuk memperjuangakan kebenaran demi melindungi martabat dirinya.
"Saya tengah mencari jalan untuk melapor kepada pihak kepolisian. Bantuan pihak kepolisian sangat berarti untuk tegaknya hukum & keadilan," ujar dia, melalui akun Twitter-nya, @SBYudhoyono, Kamis (20/9).
Asia Sentinel sebelumnya menerbitkan artikel berjudul
Indonesia's SBY Government: 'Vast Criminal Conspiracy. Isinya tentang konspirasi keuangan terkait kasus bail-out bank Century.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah menuai protes, terutama dari Partai Demokrat, Asia Sentinel melayangkan permintaan maaf.
"Meskipun kerusakan [damage] terhadap nama baik SBY dan Demokrat sudah terjadi, sebagai orang beriman dan umat hamba Allah, saya berikan maaf," lanjut SBY.
"Namun, misi kami belum selesai. Ini seperti puncak gunung es. Masih banyak misteri dan teka-teki yang harus dijawab dan dibongkar," imbuh dia.
Jika tak dibongkar, SBY memprediksi fitnah itu akan terus berulang. Ia pun ingin menggunakan hak konstitusinya sebagai warga.
"Kalau tidak dibongkar sampai akar-akarnya, setiap saat fitnah keji ini akan dimunculkan lagi. Saya sudah lelah dan bersabar selama 10 tahun," aku dia.
Selain mencari jalan untuk melapor ke kepolisian, SBY pun memohon kepada Presiden Jokowi untuk ikut serta mengungkap kasus itu. Dia juga menyinggung tugas kedutaan besar dalam memfasilitasi upaya tersebut.
"Saya mohon izin Bapak Presiden Jokowi untuk perjuangkan kebenaran ini, demi martabat dan kehormatan saya sebagai mantan Presiden," ucapnya, yang merupakan Presiden keenam RI itu.
"Saya tak ingin repotkan negara. Namun, bantuan Kedutaan Besar di sejumlah negara saya perlukan. Ini juga merupakan tugas mereka," dalih dia.
(arh/gil)