Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Bidang Hubungan Masyarakat
Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan hambatan dalam penyelidikan terhadap situs
Skandal Sandiaga adalah terutama ketiadaan identitas atau anonim dan ketiadaan batas wilayah di dunia maya.
"Iya itu dunia maya, kan namanya
borderless, tidak ada batas. Kemudian ada
anonymous, kita juga harus mencari. Tidak semudah yang kita bayangkan mencari dunia maya itu. Artinya orang bisa melakukan di mana saja dengan nama siapa saja dan juga tanpa batas," ujarnya, saat dikonfirmasi, Jumat (28/9).
Namun, Argo masih enggan membeberkan hasil penyelidikan yang telah dilakukannya kepada publik. Sebab, itu akan membuat pelaku makin sulit ditemukan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak bisa saya sampaikan ya. Tahap pertahap tidak mungkin nanti orang bisa tahu seperti apa, nanti bisa mem-
protect di sana. Yang terpenting kita sudah bekerja, penyelidikan seperti apa nanti," tuturnya.
Situs Skandal Sandiaga bermuatan tudingan soal perselingkuhan calon wakil presiden Sandiaga Uno dengan perempuan berinisial MB yang disebut merupakan karyawati perusahaan swasta terkemuka.
Selain itu, adapula artikel yang bermuatan tudingan skandal perselingkuhannya dengan seorang anggota DPR berinisial NRY dan seorang perempuan yang disebut menjabat penasehat OK OCE berinisial SB.
Polda Metro Jaya sempat meminta kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk memblokir situs tersebut. Menkominfo Rudiantara mengaku sudah menindaklanjuti permintaan kepolisian itu.
Jika masuk melalui Google Chrome, situs tersebut sudah tidak dapat diakses. Namun, hingga siang ini, situs itu masih dapat diakses ketika masuk melalui aplikasi Opera Mini.
Sandiaga Uno, calon wakil presiden nomor urut 02, sendiri belum melaporkan hal tersebut ke polisi.
"Saya perlu jelaskan itu semua fitnah dan saya ya, ya tidak apa-apa fitnah ini kan menggugurkan dosa," kata Sandi.
(gst/arh)