Jakarta, CNN Indonesia -- Puluhan hingga ratusan orang diperkirakan belum dievakuasi dari reruntuhan bangunan yang ambruk akibat
gempa berkekuatan 7,4 skala Richter yang memicu
tsunami di Sulawesi Tengah.
"Diperkirakan puluhan hingga ratusan orang belum dievakuasi dari reruntuhan," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu (29/9).
Sutopo menjelaskan bahwa jumlah korban masih akan terus bertambah karena begitu banyak bangunan yang rusak, termasuk pusat perbelanjaan atau mal terbesar di Kota Palu, Tatura. Selain itu, satu hotel juga rata dengan tanah.
"Hotel Roa-Roa berlantai delapan yang berada di Jalan Pattimura rata dengan tanah. Di hotel yang memiliki 80 kamar itu, terdapat 76 kamar yang terisi oleh tamu hotel yang menginap," demikian pernyataan resmi BNPB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, Rumah Sakit Anutapura di Kamonji, Palu, dengan tinggi bangunan empat lantai juga roboh.
Sementara itu, di Palu juga tengah digelar Festival Pesona Palu Nomoni. Puluhan hingga seratusan orang pengisi acara belum diketahui nasibnya.
Hingga kini, BNPB mencatat total 48 korban tewas dan 356 orang terluka akibat gempa di Donggala yang memicu tsunami di Palu ini.
Sutopo menjelaskan bahwa kebanyakan orang yang meninggal itu adalah korban gempa.
Sementara itu, BNPB belum dapat memastikan informasi mengenai kerusakan dan korban gempa di Donggala karena akses yang masih sulit.
(fhr/has)