Tanah Ambles, Jumlah Korban Tertimbun di Petobo Masih Misteri

Tim | CNN Indonesia
Selasa, 02 Okt 2018 14:19 WIB
Tumpukan lumpur dan amblesan tanah di Petobo dan Balaroa, Palu, membuat BNPB kesulitan mengetahui korban gempa yang tertimbun tanah.
Kondisi sebuah pantai di Palu pasca gempa dan tsunami. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan belum bisa mengetahui jumlah korban yang tertimbun di Petobo dan Balaroa akibat gempa di Palu, Sulawesi Tengah.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan jumlah korban tertimbun tak bisa diketahui karena kondisi tanah ambles dan lumpur yang menimbun lokasi.

"Ada proses amblesan dan pengangkatan tanah dan tertimbun oleh lumpur. Jadi masih lakukan pendataan seberapa banyak di sekitar kompleks perumahan yang kondisinya hilang, rata dengan tanah yang diperkirakan tertimbun," kata Sutopo dalam jumpa pers di Kantor BNPB, Selasa (2/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Puluhan orang diduga tertimbun di sejumlah lokasi termasuk di Petobo, Kabupaten Sigi, dan Balaroa, Kota Palu, akibat gempa yang mengguncang wilayah itu pada Jumat pekan lalu.

Adapun jumlah korban yang dicatat BNPB per hari ini, pukul 13.00, sebanyak 1234 orang tewas. Ratusan orang terluka berat dan ribuan orang mengungsi.

Gubernur Sulawesi Tengah telah menetapkan masa tanggap darurat tahap pertama selama 14 hari. Prioritas utama dalam masa ini adalah evakuasi.

Pemerintah pusat sudah mengerahkan 6399 personel gabungan dari TNI, Polri, relawan, dan petugas lembaga terkait untuk melanjutkan proses evakuasi.

Namun proses evakuasi masih terkendala masalah seperti keterbatasan listrik, BBM, peralatan berat, dan logistik.



(wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER