PSI soal Kasus Ratna: Ternyata Kita Punya Capres Oplas

Tim | CNN Indonesia
Rabu, 03 Okt 2018 13:38 WIB
Sekjen PSI Raja Juli Antoni menyebut Prabowo Subianto sebagai capres oplas karena telah membesarkan berita penganiayaan Ratna Sarumpaet yang belum tentu benar.
Sekjen PSI Raja Juli Antoni menjuluki Prabowo Subianto sebagai 'Capres Oplas' terkait dugaan penganiayaan terhadap Ratna Sarumpaet. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni menyebut saat ini ada capres oplas terkait kasus Ratna Sarumpaet. Anggota badan pemenangan Prabowo-Sandi itu awalnya disebut dianiaya hingga lebam di wajah. Namun polisi menyebut lebam itu efek dari operasi plastik.

"Baru saja dengarkan pernyataan polisi mengenai Ratna Sarumpaet. Ternyata kita punya capres oplas," ujar Antoni dalam pesan singkat, Rabu (3/10).

Antoni menuturkan kasus Ratna ini menunjukkan bahwa kubu Prabowo-Sandi menghilangkan akal sehat demi nafsu politik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia pun menyoroti sikap kubu Prabowo yang tidak melakukan klarifikasi kepada Ratna sebelum merespons dugaan penganiayaan tersebut.

"Langsung digoreng. Izaa ja'akum faasiqun bi nabain fa tabbayyanuu. Tabayun perintah Quran dilupakan," ujarnya.

Selain tidak tabayun, Antoni juga menilai kubu Prabowo memilih bermain politik dengan fitnah di tengah suasana duka akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.

"Kita masih berduka. Rakyat dan pemerintah sama-sama bantu korban Palu dan Donggala. Kalian sibuk bermain politik penuh fitnah. Astagfirullah," ujar Antoni.

Sebelumnya, Ratna Sarumpaet mengklaim dianiaya oleh orang tak dikenal di Bandung, Jawa Barat, pada 21 September lalu. Ratna lalu melaporkan itu kepada Prabowo Subianto.

Prabowo menyatakan penganiayaan terhadap Ratna di luar prikemanusiaan. Ia juga menyebut hal tersebut melanggar Hak asasi Manusia (HAM).

"Apa yang dialami Ibu Ratna ini tindakan yang di luar kepatutan, tindakan jelas melanggar HAM dan tindakan pengecut karean dilakukan terhadap ibu-ibu yang usianya sudah 70 tahun," ujar Prabowo di kediamannya, Jakarta, Selasa (2/10).

Di sisi lain, pihak kepolisian menyebut Ratna luka lebam di wajah Ratna bukan karena dianiaya, melainkan akibat operasi plastik. (panji/wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER