Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno menyatakan pihaknya bakal mengevaluasi posisi
Ratna Sarumpaet di Badan Pemenangan Nasional pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor 02
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Eddy, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, menyatakan tak ada opsi lain kecuali memberhentikan Ratna dalam tim sukses. Ratna tercatat sebagai Juru Kampanye Nasional Prabowo-Sandi pada pemilihan presiden 2019.
"Kalau sudah posisinya seperti ini, rasanya tidak ada opsi lain kecuali memberhentikan yang bersangkutan," kata Eddy kepada
CNNIndonesia.com, Rabu (3/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eddy menyatakan keputusan soal posisi Ratna nantinya bakal disampaikan langsung oleh Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Jenderal (Purn) Djoko Santoso, yang juga anggota Dewan Pembina Gerindra. Eddy menilai kesalahan Ratna sangat fatal.
"Ya, nanti pernyataannya saya kira datang dari ketua Badan Pemenangan (Prabowo-Sandi)," ujarnya.
 Ratna Sarumpaet mengakui berbohong soal penganiayaan. (CNN Indonesia/Andry Novelino) |
Menurut Eddy, pernyataan Prabowo semalam merupakan bentuk keprihatinan terhadap Ratna yang mengaku mengalami penganiayaan pada 21 September 2018. Namun, faktanya hari ini Ratna mengaku tak mendapat tindakan penganiayaan seperti yang disampaikan kemarin.
"Karena dia adalah bagian tim pemenangan kami, ya tentu kami menyatakan keprihatinan kemarin malam," ujarnya.
Ratna mengakui dirinya tak mengalami penganiayaan oleh orang tak dikenal pada 21 September 2018 di Bandung, Jawa Barat. Dia justru menjalani pengobatan di Rumah Sakit Khusus (RSK) Bina Estetika, Menteng, Jakarta Pusat, pada hari yang sama.
Ratna menjalani penyedotan lemak pipi kiri. Pihak RSK Bina Estetika pun menyatakan bahwa Ratna menjalani pengobatan pada 21 September 2018. Selama empat hari menjalani pengobatan, Ratna keluar pada 24 September 2018.
Ratna pun menyatakan dirinya pantas disebut sebagai pencipta berita bohong atau hoaks terbaik usai berhasil membuat banyak orang percaya soal berita penganiayaan yang menimpanya.
"Kali ini saya pencipta hoaks terbaik ternyata, menghebohkan semua negeri. Mari kita ambil pelajaran dan bangsa kita ini dalam keadaan tidak baik, seperti yang saya lakukan ini mari kita hentikan," kata Ratna saat konferensi pers di Tebet, Jakarta.
(pmg/fra)