Fadli Zon Minta Maaf, Sebut Ratna Sarumpaet Pengkhianat

Tim | CNN Indonesia
Rabu, 03 Okt 2018 20:20 WIB
Fadli Zon mengungkapkan reaksi cepat dari Prabowo Subianto dan Amien Rais terhadap isu penganiayaan Ratna Sarumpaet semata-mata atas nama kemanusiaan.
Fadli Zon mengaku kecewa atas sikap Ratna Sarumpaet. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengecam kebohongan yang disampaikan Ratna Sarumpaet (RS) kepada dirinya, calon presiden Prabowo Subianto dan calon wakil presiden Sandiaga Uno.

"Saya menyesalkan dan mengecam sikap RS yang telah berbohong kepada saya, kepada @prabowo, @sandiuno," kicau Fadli di akun twitternya, @fadlizon, Rabu (3/10).

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu kemudian meminta maaf kepada publik karena telah ikut menyampaikan kabar Ratna Sarumpaet dianiaya orang yang tak jelas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fadli bercerita ia menyampaikan pengakuan bohong Ratna karena menjawab pertanyaan media soal berita yang bersumber dari seorang netizen.

"Pers bertanya saya minta konfirmasi Bu RS yang sebelumnya cerita bahwa ia memang dianiaya," tambah Fadli.

Respons spontan atas cerita Ratna itu yang menggugah dirinya bersama Prabowo dan tokoh-tokoh lain untuk bersimpati atas "kebiadaban" itu.

Ternyata, imbuh Fadli, sikap pembelaan ini dimanfaatkan untuk kebohongan dari Ratna Sarumpaet.

"Saya sangat kecewa. Mudah-mudahan Bu RS menyadari apa yang dilakukannya sebagai sebuah pengkhianatan atas kepercayaan saya dan banyak orang yang selama ini bersimpati," kicau Fadli.

Fadli mengungkapkan pada hari Minggu (30/9) ia mendatangi Ratna dan mendengar ceritanya langsung. Ia sempat menyampaikan sangat terpukul dengan "kejadian" yang dialami Ratna. Fadli pun mengaku sempat meminta Ratna untuk lakukan visum.

"Saya spontan waktu itu sampaikan agar lapor polisi, tapi ia belum mau. Lalu waktu ketemu Prabowo disarankan visum, ia jawab akan memikirkan," kata Fadli.

Menurut Fadli, ia sudah berkali-kali menerima pengaduan dari Ratna dan organisasinya tentang masalah rakyat, penggusuran, Tenaga Kerja Asing (TKA), dan isu lainnya. Untuk itu dia tak menyangka Ratna berbuat bohong yang dampaknya berskala besar.

Hal itu juga yang dirasakan oleh Prabowo dan Amien Rais serta tokoh-tokoh lainnya. Mereka, kata Fadli merespons atas nama kemanusiaan.

"Tak bisa dibayangkan ada "penganiayaan" pada seorang Ibu 70 tahun. Ternyata Bu RS hoaks," tukas Fadli.



Sebelumnya Ratna mengakui dirinya tak mengalami penganiayaan oleh orang tak dikenal pada 21 September 2018 di Bandung, Jawa Barat. Dia justru menjalani pengobatan di Rumah Sakit Khusus (RSK) Bina Estetika, Menteng, Jakarta Pusat, pada hari yang sama.

Ratna menjalani penyedotan lemak pipi kiri. Pihak RSK Bina Estetika pun menyatakan bahwa Ratna menjalani pengobatan pada 21 September 2018. Selama empat hari menjalani pengobatan, Ratna keluar pada 24 September 2018.

Ratna pun menyatakan dirinya pantas disebut sebagai pencipta berita bohong atau hoaks terbaik usai berhasil membuat banyak orang percaya soal berita penganiayaan yang menimpanya.

"Kali ini saya pencipta hoaks terbaik ternyata, menghebohkan semua negeri. Mari kita ambil pelajaran dan bangsa kita ini dalam keadaan tidak baik, seperti yang saya lakukan ini mari kita hentikan," kata Ratna saat konferensi pers di Tebet, Jakarta.

(dal/wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER