Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto menyampaikan terima kasih kepada
Amien Rais yang memenuhi panggilan pemeriksaan kasus hoaks penganiayaan
Ratna Sarumpaet di Polda Metro Jaya. Amien diperiksa dalam kapasitasnya sebagai saksi.
"Terima kasih. Polri menyatakan terima kasih Pak Amien berkenan hadir memberikan klarifikasi," ujar Setyo di Mabes Polri, Rabu (10/10).
Terkait pemeriksaan, Setyo menambahkan bahwa surat panggilan memang dibuat pada Selasa (2/10) untuk Amien hadir pada Jumat (5/10). Namun Amien sendiri tidak hadir sehingga dijadwal ulang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tanggal 2 untuk tanggal 5, karena ada informasi bahwa Pak Amien tahu tentang RS. Ada informasi yang diterima Polri bahwa Pak Amien Rais tahu tentang keberadaan RS, makanya mau diklarifikasi," ucap dia.
Dia menjelaskan bahwa sejak Selasa (2/10) sudah ramai dugaan hoaks Ratna. Pada hari yang sama, Polda Jabar menyampaikan informasi bahwa cerita pengainayaan Ratna Sarumpaet yang tersebar di media dan media sosial tidak terbukti.
"Polda Metro Jaya sudah mulai membuat laporan informasi, melakukan penyelidikan. Dari situ sudah mulai menggunakan Pak Amien Rais yang malamnya sudah mulai konpers, tanggal 2 malam. Maka tangal 3 itu sudah ada panggilan," ucap Setyo.
Kendati demikian, Amien rupanya tak hadir dalam undangan pertama pada Jumat (5/10). Undangan kedua pun dibuat untuk datang pada Senin (8/10).
"Tanggal 5 Pak Amien nggak bisa, dibuat lagi panggilan tanggal 8, beliau nggak mau, lalu dipanggil lagi tanggal 12, beliau menyatakan tanggal 10 datang," ujarnya.
Dalam memproses kasus Ratna, polisi cepat menentukan tersangka bahkan sebelum semua saksi dipanggil. Hal itu menurut Setyo karena ada dugaan Ratna akan melarikan diri.
"Tersangka biasanya paling belakang, tapi kenapa kemarin langsung RS karena memang sudah jelas dia melakukan kebohongan dan sudah diduga mau melarikan diri, maka ditangkap, kemudian ditahan malam harinya," kata Setyo.
Amien sendiri usah diperiksa di Polda Metro Jaya mengaku diperlakukan dengan baik. Ia merasa dimuliakan oleh penyidik.
"Saya merasa dihormati, dimuliakan. Pertanyaannya enggak muter-muter apalagi menjebak," ujarnya. (kst/osc)