Jakarta, CNN Indonesia -- Aktivis 212, Eggi Sudjana mengaku
Amien Rais dicecar 30 pertanyaan terkait dugaan hoaks penganiayaan
Ratna Sarumpaet. Salah satunya terkait konferensi pers Prabowo Subianto cs di kediamannya, Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan.
Eggi mengatakan, Amien ditanya penyidik mengenai siapa yang menyuruh konferensi pers perihal penganiayaan Ratna yang digelar pada Selasa (2/10) malam tersebut.
"Itu faktanya tidak ada yang nyuruh. Karena wartawan selalu
stand by," ucap Eggi dari atas mobil komando usai pemeriksaan Amien di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (10/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk diketahui, dalam konferensi pers di Kertanegara, Prabowo memberi keterangan bahwa Ratna dianiaya orang tak dikenal. Hadir dalam konferensi pers itu di antaranya Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Djoko Santoso dan Anggota Dewan Pembina BPN Amien Rais.
Dalam konfrensi pers tersebut, Prabowo mengatakan akan berkoordinasi dengan Kapolri untuk mengusut kasus penganiayaan Ratna yang terjadi pada 21 September di Bandung, Jawa Barat.
Eggi mengungkapkan sebelum konferensi pers itu dilakukan, Prabowo dan kubunya memang yakin betul bahwa Ratna dianiaya. Alhasil Prabowo bersama kubunya melakukan konferensi pers karena spontanitas dan solidaritas.
"Spontanitas solidaritas ini karena Ratna termasuk dalam struktur tim pemenangan," ucap Eggi.
Namun keesokan harinya, Rabu (3/10) Ratna melakukan konferensi pers dan mengakui penganiayaan yang menghebohkan publik itu adalah bohong. Seketika itu juga Ratna mengundurkan diri dari tim BPN Prabowo-Sandiaga.
Eggi mengklaim, Amien kecewa berat setelah mengetahui Ratna berbohong. Amien mengaku seperti disambat petir ketika tahu penganiayaan itu hoaks.
"Pandangan Pak Amien setelah tahu Ratna berbohong seperti disambar halilintar, kecewa berat," kata Eggi.
(gst/osc)