Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur
Sumatera Utara Musa Rajekshah mengklaim
banjir di wilayahnya telah nihil. Namun, ia mengakui bahwa ada infrastruktur yang rusak akibat banjir tersebut.
Hal ini disampaikan Musa saat menghadiri acara tablig di Rutan Salemba Jakarta, Sabtu (13/10).
"Banjir sudah tidak ada, karena akibat banjir itu jalan terputus, rumah juga ada yang roboh," kata Musa di Rutan Salemba, Jakarta, Sabtu (13/10).
Musa menjelaskan pihaknya bakal segera memperbaiki infrastruktur yang rusak akibat banjir. Sejauh ini sudah ada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (
BPBD) dan Dinas Cipta Karya setempat yang turun ke lokasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pak Gubernur juga besok akan turun ke lapangan untuk melihat korban, kan ada 12 orang di sana. Kita akan mengerjakan sarana prasarana karena jalan kan sekarang terputus," ujar dia.
Musa juga memastikan akan membantu kebutuhan warga di lapangan. Kata dia, pemerintah setempat sudah melakukan perbaikan di lapangan. "Pemerintah Kabupaten serta jajarannya dan dinas terkait, segera kita akan berikan bantuan ke sana ya," tutur dia.
Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Pemasyarakatan Sri Puguh Budi Utami menyatakan sedang memeriksa kondisi terkini saat bencana. Ada sejumlah rutan dan lapas yang diketahui berada di daerah Mandailing Natal dan Sibolga, tempat banjir terjadi.
"Sekarang sedang ditugaskan oleh kami untuk terus melakukan
update. Kebetulan nanti seperti apa hari ini, kami belum dapat informasi," ucap dia.
Sebanyak 22 orang dilaporkan meninggal dan 15 hilang akibat banjir dan longsor di dua tempat, Sumatera Utara serta Sumatera Barat per Sabtu (13/10).
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan banjir dan longsor ini terjadi akibat hujan lebat sejak Kamis (11/10).
Adapun warga yang meninggal terdiri dari 11 siswa yang sedang melaksanakan jam belajar. Mereka tertimpa bangunan yang hancur karena badai dan banjir di Desa Muara Saladi, Kecamatan Ulu Pungkut, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara.
Menurut Sutopo, banjir bandang dan longsor di Mandailing Natal juga menyebabkan 17 unit rumah roboh, dan lima unit rumah hanyut. Kemudian ratusan rumah terendam banjir dengan ketinggian 1-2 meter di Kecamatan Natal dan Muara Batang Gadis.
(ctr/dea)