Jakarta, CNN Indonesia -- Banjir bandang melanda beberapa wilayah di Kabupaten Solok, Sumatera Barat pada Kamis malam (6/9). Banjir terjadi akibat intensitas hujan yang tinggi terus mengguyur di wilayah tersebut.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho mengumumkan menyebut banjir bandang di Solok telah menimbulkan korban jiwa.
"Satu orang meninggal dunia dan tiga orang dirawat di Puskemas Muaro Paneh," kata Sutopo melalui keterangan tertulis, Jumat (7/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banjir sempat menenggelamkan beberapa wilayah seperti Kecamatan Bukit Sundi, desa Nagari Muaro Paneh, Jorong Balai Pinang, Jorong Koto Panjang, Jorong Koto Kaciek.
Wilayah lain yang terendam banjir bandang antara lain desa Nagari Kinari, Jorong Tapi Ayie, Joron Pamujan, Jorong Bungo Harum, Jorong Gunung Tinggi, Nagari Parambahan dan Jorong Balai.
"Banjir bandang ini juga telah mengakibatkan kerugian materiil. Sebanyak 142 unit rumah di desa Nagari Muaro Paneh dan 279 unit rumah di desa Nagari Kinari mengalami kerusakan," kata Sutopo.
Tiga bangunan sekolah, tiga tempat ibadah pun turut terkena imbas dari banjir. Para petani terancam gagal panen dikarenakan 322 hektare sawah dan 3 ton sawah terendam air.
Kendaraan pribadi milik warga juga turut terkena dampaknya. Sebanyak 6 unit mobil dan 20 unit motor terendam. Sutopo pun melaporkan bahwa banjir mulai surut semenjak subuh tadi.
Untuk saat ini, kata Sutopo, Palang Merah Indonesia (PMI) beserta TNI dan Polri masih terus melakukan pendataan dan melakukan evakuasi terhadap korban.
(wis/gil)