PDIP Sebut Pose Satu Jari Bos IMF Bukan Kampanye Jokowi

Tim | CNN Indonesia
Senin, 15 Okt 2018 17:59 WIB
PDIP menilai pose satu jari yang ditunjukkan Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde dan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim bukan bentuk kampanye untuk Jokowi.
Sekjen PDIP Hasto Kristianto menilai pose satu jari telunjuk yang ditunjukkan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim dan Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde bukan kampanye. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menilai pose jari telunjuk yang ditunjukkan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim dan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde saat upacara penutupan Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia, bukan kampanye terselubung.

Hasto menegaskan tak ada unsur politis atau upaya kampanye di balik pose itu. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan turut mendampingi kedua tokoh tersebut saat berpose dengan mengacungkan telunjuk.

Ia menyatakan upaya kampanye hanya bisa dilakukan oleh Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin dengan menjabarkan visi dan misi ketimbang hanya sekadar berpose.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Enggak, kampanye itu kan dilakukan oleh Tim Kampanye, penyampaian visi misi," kata Hasto di Rumah Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (15/10)

Dia menilai pose tersebut sebagai apresiasi terhadap Indonesia atas kesuksesan penyelenggaraan acara tersebut.

"Itu kan memberikan apresiasi atas penyelenggaraan [pertemuan IMF-World Bank] di Indonesia yang dilakukan oleh Direktur IMF sendiri," kata Hasto.

PDIP Sebut Pose Satu Jari Bos IMF Bukan Kampanye TerselubungDirektur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde saat berbincang dengan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Hasto menyebut simbolisasi pose jari telunjuk itu sebagai tanda memberikan petunjuk (direction) untuk mengambil suatu keputusan.

Ia menyangkal bahwa tindakan yang ditunjukan oleh Lagarde, Jim Yong Kim dan Luhut Binsar sebagai kampanye terselubung.

"Ya, ini kan bagus. Artinya memberikan direction, itu kan bagus, ini direction-nya, gitu loh," kata Hasto.


Pose jari telunjuk itu terjadi di akhir acara, saat Lagarde dan Jim bersama Luhut, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo berfoto bersama. Luhut menjelaskan kepada wartawan, pose tersebut tak terkait dengan urusan politik.

Pose jari telunjuk itu kerap diidentikan dengan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Jokowi-Ma'ruf mendapatkan nomor urut 01 dalam Pilpres 2019.

Luhut mengatakan pose tersebut bermakna kedua lembaga internasional mengapresiasi penyelenggaraan pertemuan IMF-WB yang dihelat di era Presiden Jokowi. Menurut Luhut, pose itu artinya Indonesia nomor satu.

(rzr/pmg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER