Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta
Mohamad Taufik menyambangi rumah dinas Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (16/10), dalam kapasitas sebagai
calon Wakil Gubernur DKI Jakarta menggantikan
Sandiaga Uno.
"Saya sowan, lah, sowan ke pak ketua (Prasetio. Kan, Gerindra mencalonkan saya sebagai cawagub jadi saya silaturahmi kepada ketua," kata Taufik di kawasan Menteng.
Taufik menuturkan dalam pertemuan tersebut dirinya menyampaikan kepada Prasetio bahwa keputusan DPD Gerindra adalah mencalonkan dirinya sebagai wagub. Keputusan itu, kata Taufik, dirasa perlu untuk disampaikan kepada Prasetio selaku Ketua DPRD DKI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski saat ini baru keputusan di tingkat DPD, Taufik meyakini keputusan DPP akan sejalan yakni mencalonkan dirinya sebagai wagub.
Taufik pun menegaskan pertemuan dirinya dengan Prasetio bukan dalam rangka meminta restu. Ia mengklaim pertemuan tersebut hanya sebatas komunikasi untuk memberitahukan jika dirinya dicalonkan sebagai wagub.
Menurut Taufik, Prasetio meminta kepada dirinya untuk mengikuti aturan dan mekanisme yang berlaku terkait pengisian jabatan wagub.
"Pak Pras mengatakan bahwa silakan saja sesuai dengan mekanisme dan aturan yang ada, arahan Pak Pras dia ingatkan saya bahwa itu dua nama itu diusung oleh kedua partai pengusung," tuturnya.
 Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi. (CNN Indonesia/Andry Novelino) |
Prasetio sendiri mengaku kaget dengan kedatangan Taufik ke rumah dinasnya.
"Intinya silaturahmi untuk dia (Taufik) ingin menjadi salah satu calon wagub pengganti pak Sandiaga Uno," kata Prasetio.
Prasetio juga sempat menerima salah satu calon wagub DKI dari PKS yakni Agung Yulianto di rumah dinasnya.
Saat itu Prasetio memberikan buku yang ditulis oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berjudul 'Kebijakan Ahok'.
Tak Dapat Buku AhokPrasetio tidak memberikan buku serupa kepada Taufik. Alasannya, Prasetio menilai Taufik telah paham berbagai permasalahan Jakarta.
"Pak Taufik ini orang Jakarta, orang Warakas, tahu, lah permasalahan Jakarta, bagaimana kumuhnya Jakarta, bagaimana baiknya Jakarta, bagaimana harus diapakan Jakarta," tutur Prasetio.
Prasetio mengaku hanya menyampaikan kepada Taufik untuk segera menyelesaikan permasalahan antara Gerindra dan PKS terkait siapa yang akan dicalonkan untuk duduk di kursi DKI 2.
DPD Gerindra Jakarta sebelumnya sudah mengirim surat rekomendasi calon wakil Gubernur DKI Jakarta untuk menggantikan Sandiaga. Setelah itu DPRD DKI berencana memanggil dua nama yang rekomendasikan, lalu menggelar rapat Badan Musyawarah dan dilanjutkan rapat paripurna untuk mengambil keputusan.
Menurut Prasetio pengganti Sandi harus segera diputuskan karena Anies akan kerepotan jika sendirian memimpin Jakarta dengan anggaran yang begitu besar.
"Pak Anies sendiri kalau memimpin ini dengan APBD yang sedang kita bahas hari ini, dengan anggaran APBD yang sangat besar untuk 2019 repot, loh," tuturnya.
Taufik sendiri mengatakan Prasetio sudah mengenal kapasitas dirinya, sehingga tak perlu untuk diberi buku 'Kebijakan Ahok'.
"Enggak dong (diberi buku Kebijakan Ahok), kan pak Pras kalau saya juga paham (masalah Jakarta)," katanya.
(dis/wis)