Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menyebut insiden
peluru nyasar yang terjadi dua kali di Gedung
DPR dalam sepekan ini bukan sebuah kebetulan semata. Muzani pun menyebut jika hal ini terjadi berkali-kali tentu bisa dipastikan ada unsur kesengajaan dalam insiden peluru nyasar tersebut.
"Saya tidak menganggap ini sebagai kebetulan. Ini sebuah fakta di mana ancaman kepada setiap anggota DPR sudah di depan mata," kata Muzani ditemui di Rumah Kertanegara, Jakarta, Rabu malam (17/10).
Dia mengaku merasa sangat terteror dengan adanya insiden peluru nyasar ke gedung parlemen. Apalagi, kata dia, peluru yang nyasar ini ternyata tak hanya satu, tetapi banyak dan menyebar di beberapa lantai DPR RI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terus terang karena terjadi dua kali berturut-turut, saya sebagai anggota DPR terus terang merasa terteror sekali. Ini tentu tak bisa dibiarkan," ujarnya.
Dia pun berharap hal ini bisa ditangani dengan cepat. Sehingga, jika benar insiden ini merupakan bentuk ancaman, maka bisa diselesaikan dengan segera.
"Kami minta dengan hormat persoalan ini diseriusi. Sekali lagi ini bukan sesuatu yang kebetulan, saya menganggap ini sebagai sebuah teror kepada DPR dan ini harus bisa jadi perhatian yang serius kepada aparat untuk mengamankan lembaga negara," ujarnya.
Peluru nyasar kembali ditemukan di Gedung DPR. Kali ini di lantai 10 dan lantai 20 Gedung Nusantara I DPR. Peluru nyasar itu ditemukan di ruang nomor 1008 di lantai 10 yang merupakan ruang anggota Fraksi Partai Demokrat Vivi Sumantri Jayabaya. Peluru itu bersarang di dinding ruangan.
Sedangkan di lantai 20 peluru terlihat menembus pojok kaca ruang anggota Fraksi PAN Totok Daryanto. Namun, berdasarkan keterangan staf fraksi, insiden peluru nyasar itu sama seperti peristiwa Senin (15/10) kemarin.
Sebelumnya memang sempat terjadi insiden peluru nyasar di ruang anggota DPR dari F-Gerindra Wenny Warouw di lantai 16 dan anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Golkar Bambang Hari Purnomo di lantai 13 Gedung Nusantara I DPR.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Kepolisian telah menetapkan dua tersangka berinisial I dan R atas insiden tersebut.
(tst/osc)