Kronologi Pembakaran Bendera Mirip HTI Versi GP Ansor Jabar

Tim | CNN Indonesia
Selasa, 23 Okt 2018 12:35 WIB
Pembakaran bendera mirip HTI, kata Sekretaris Pengurus Ansor Jabar, dipicu oleh seorang warga yang membawa bendera dan berteriak-teriak tentang kilafah.
Anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Barat membeberkan peristiwa pembakaran bendera mirip Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) saat pelaksanaan Hari Santri Nasional atau HSN oleh Barisan Ansor Serbaguna (Banser), di Lapangan Alun-Alun Kecamatan Limbangan, Garut, Jawa Barat, Senin (22/10) pagi.

Aksi sejumlah anggota Banser membakar bendera mirip itu kemudian viral di media sosial, Senin (22/10) siang.

Dalam video berdurasi 02.05 menit yang diterima CNNIndonesia.com dan tersebar di laman Youtube, pembakaran dilakukan oleh belasan anggota Banser seraya menyanyikan mars NU.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor Yaqut Cholil Qoumas telah mengonfirmasi peristiwa itu. Katanya, benar bahwa peristiwa itu terjadi di Garut.

Sekretaris Pengurus Wilayah GP Ansor Jawa Barat, Johan Jouhar Anwari, kepada CNNIndonesia.com, menceritakan awal mula peristiwa itu. Keterangan Johan itu, berdasarkan informasi yang diperolehnya setelah berkomunikasi dengan pengurus Ansor Garut dan pengurus Ansor Jawa Barat lainnya, Senin (22/10) malam.

Kata Johan, pembakaran itu tidak mungkin terjadi bila tidak ada sebabnya. Johan mengatakan pembakaran itu dipicu oleh ulah seseorang yang membawa bendera HTI.

Kata dia, tidak mungkin anggota Banser membakar bendera kalimat tauhid.

"Ansor itu NU, Banser itu NU, lahir di NU tidak mungkin membakar kalimat tauhid," kata Johan saat dihubungi CNNIndonesia.com.

Kata dia, awalnya, sebelum perayaan HSN ke-3 digelar, seluruh santri dari seluruh Ormas yang ada di wilayah Kecamatan Limbangan, Garut meneken tanda tangan perjanjian untuk melaksanakan perayaan HSN damai.


Mereka sepakat agar jangan mengibarkan bendera selain Merah Putih. Kemudian seluruh Ormas meneken perjanjian itu.

Kemudian pas hari-H perayaan HSN di lapangan Kecamatan Limbangan awalnya berjalan lancar. Di lokasi, anggota Banser sedang apel pelaksanaan HSN.

"Tiba-tiba ada seorang membawa ransel dan mengeluarkan bendera HTI sambil berkoar-koar khilafah. Wajar bila kemudian anggota Banser emosi, karena sudah ada kesepakatan sebelumnya," kata Johan.

Sejumlah anggota Banser lalu membakar bendera HTI itu. "Itu yang memicu pembakaran," katanya.

Peserta HSN asal Cibatu itu kemudian diamankan oleh pihak yang berwajib untuk menjaga kelancaran acara.

"Orang itu tidak dipukuli, tidak diapa-apakan, langsung diamankan," katanya.

Tapi, kemudian massa Banser membakar bendera itu untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.

Kata Johan, setelah kejadian tersebut tiga orang anggota Banser ditangkap polisi dan telah dimintai keterangan oleh polisi.

"Kami memberikan pendampingan kepada tiga orang itu, yang mendampingi dari LBH Ansor," kata Johan.

Ketiga orang tersebut, kata Johan juga telah membuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP) di kantor polisi.

"Yang menangani Mabse Polri, tapi di-BAP di Garut," katanya.

(ugo/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER