Jakarta, CNN Indonesia -- Perwakilan massa
aksi bela kalimat tauhid telah menemui pihak Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam). Namun mereka gagal menemui Menkopolhukam
Wiranto lantaran purnawirawan jenderal TNI itu tengah berada di Palu, Sulawesi Tengah.
Salah satu perwakilan, Yusuf Martak menyatakan pihaknya telah menemui Sekretaris Menkopolhukam Agus Surya Bakti untuk menyampaikan sejumlah tuntutan massa.
Ketua
Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama itu sempat disoraki massa lantaran perwakilan tak langsung ditemui Wiranto.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketiadaan itu bukan karena tidak mau menemui delegasi. Tapi sejak kemarin Pak Wiranto di Jakarta sedang menangani musibah bencana di Palu," ujar Yusuf yang disambut sorakan bohong dari massa yang menanti di depan Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Jumat (26/10).
Ia meminta massa aksi bersabar dan dapat memahami ketidakhadiran Wiranto. Yusuf memastikan seluruh tuntutan telah disampaikan pada sekretaris menkopolhukam.
"Insya Allah tadi sudah disampaikan semua. Tidak sebatas retorika, tapi kasus per kasus. Dan Alhamdulillah seluruh masukan dan laporan dicatat dengan seksama," ucapnya.
Jika permintaan itu tak disampaikan langsung ke Wiranto, Yusuf menyatakan bakal menggelar aksi lanjutan kedua pada 2 November mendatang.
"Kami mohon maaf sebesar-besarnya atas ketidakberhasilan kami tidak bertemu dengan Menkopolhukam. Dan dia (Wiranto) tidak bohong tidak ada di Jakarta," tuturnya.
Sementara itu Sesmenkopolhukam Agus memastikan akan menyampaikan langsung tuntutan massa kepada Wiranto.
"Kami telah bicara dengan baik dan teratur untuk menyampaikan beberapa hal. Kami akan sampaikan ke bapak menkopolhukam," ucapnya.
Namun ribuan aksi massa mengaku tetap tidak percaya dengan ucapan Agus. Beberapa massa meminta Agus turun dari mobil komando saat menyampaikan permohonan maaf. Massa bahkan menyoraki Agus dan tidak menghiraukan pembicaraannya.
Massa Bubar dengan TertibMassa aksi bela kalimat tauhid berangsur membubarkan diri dengan tertib sejak sekitar pukul 15.40 WIB, usai asar.
Seorang alim ulama yang menjadi salah satu orator aksi ini meminta massa membubarkan diri usai beberapa perwakilan massa bertemu perwakilan Kemenkopolhukam.
"Mari kita pulang ke rumah masing-masing," ucap orator tersebut kepada massa aksi.
Selain itu, massa aksi juga diminta untuk tidak meninggalkan sampah di area di depan kantor Kemenkopolhukam. Karena sebelumnya, kata orator, area Kemenkopolhukam bersih dari sampah.
"An-nazhaafatu minal iimaan, kebersihan sebagian daripada iman. Mari kita pulang tidak meninggalkan sampah," kata dia.
Pantauan
CNNIndonesia.com sejumlah massa aksi beranjak pergi meninggalkan area depan Kemenkopolhukam sambil memungut sampah, seperti bekas botol air mineral dan bungkus rokok.
(pris/fhr/dal)