ANALISIS

Geliat Obral Janji dan Pamer Bukti Para Calon Pemimpin Negeri

CNN Indonesia
Sabtu, 27 Okt 2018 12:54 WIB
Dua pasangan calon ini memiliki cara yang berbeda dalam mengambil hati masyarakat.
Pasangan Capres-Cawapres Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Masa kampanye calon presiden dan wakil presiden telah berjalan satu bulan. Baik pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin maupun pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, keduanya telah sama-sama 'menjual' berbagai cara demi mengeruk suara rakyat pada April 2019 mendatang.

Dua pasangan calon ini memiliki cara yang berbeda dalam mengambil hati masyarakat. Jika Joko Widodo sebagai petahana lebih condong bermain aman dengan 'pamer' berbagai capaiannya selama empat tahun menjabat, Prabowo dan Sandi justru menyerang apa yang dianggap sebagai kelemahan Jokowi-Ma'ruf.
Selama satu bulan ini, Prabowo dan Sandi gencar menanam simpati masyarakat, keduanya mencari celah dengan menjual istilah kemiskinan dan ketimpangan sosial. Sandi yang memang rajin blusukan ke pasar-pasar dan bertemu emak-emak mencoba mendekati masyarakat dengan pola 'janji politikus' dan memamerkan kesengsaraan untuk menjatuhkan lawan politiknya.

Keduanya bahkan membagi tugas dalam kampanye dan bersilat janji. Jika Sandi fokus pada kebutuhan dapur emak-emak atau disebut juga sisi mikro ekonomi, maka Prabowo akan memegang yang besar-besar. Membahas soal nilai tukar dolar, dan bagaimana asing merajai perekonomian negeri ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau Pak Prabowo fokus di makro, nah Bang Sandi di Mikro," kata Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (26/10).

Tak hanya makro dan mikro ekonomi, Prabowo juga mencoba mendekatkan diri dengan masyarakat dengan menciptakan revolusi putih yang kemudian diubah dengan nama Gerakan Emas. Gerakan emas sendiri merupakan akronim dari Gerakan Emak dan Anak Minum Susu.
Geliat Obral Janji dan Pamer Bukti Para Calon Pemimpin NegeriPrabowo Subianto dan Sandiaga Uno. (CNN Indonesia/Hesti Rika)

Ide itu diakui Prabowo karena dia melihat banyak anak Indonesia yang mengalami stunting atau kerdil. Sebab mereka kekurangan protein. Maka dengan minum susu protein itu akan terpenuhi, dan anak-anak pun bisa mendapat tinggi badan yang ideal.

"Itu bukan hanya sekadar janji dan ide, tapi juga rasa peduli yang kemudian akan kami tunjukkan melalui perubahan," kata Andre.
Sementara Prabowo-Sandi sibuk obral janji, hal berbeda dilakukan kubu Jokowi-Ma'ruf Amin. Dengan modal sebagai petahana, Jokowi tentu tak usah obral janji. Cukup tunjukan apa yang telah dicapai selama empat tahun memimpin negeri.

Nyatanya, hal itulah yang memang tengah dilakukan pasangan nomor urut 01 ini.

Strategi Jokowi-Ma'ruf Amin

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER