Jakarta, CNN Indonesia -- Spanduk besar bertuliskan "Selamat Datang Peserta
Seleksi Kompetensi Dasar (SKD)" membentang di pintu gerbang kantor Badan Kepegawaian Negara (BKN) di Jakarta Timur, Sabtu (27/10). Pemandangan yang tak biasa di kantor tersebut saat akhir pekan.
Sejumlah orang berpakaian kemeja putih dan celana hitam lalu lalang di sekitar gerbang. Beberapa satuan pengamanan berjaga-jaga sambil mengarahkan mereka yang datang.
Para pengunjung itu adalah peserta seleksi CPNS 2018. Tes kali ini terkait Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS untuk Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu peserta seleksi CPNS, Gornelius, keluar dari ruangan tes bersama kelompok dari sesi I dengan keyakinan tidak ada kendala. Pemuda 24 tahun itu berasal Flores, Nusa Tenggara Timur.
"Tidak ada kendala. Gampang-gampang susah," ujarnya.
Gornelius sebelumnya bekerja di Papua. Ia sengaja datang dari Bumi Cendrawasih ke Jakarta hanya untuk mengikuti tes CPNS. Gornelius ingin menjadi salah satu PNS yang berasal dari daerah timur Indonesia.
Menurut dia, daerah tersebut masih jarang diketahui oleh masyarakat luas. Jika lolos seleksi CPNS, ia ingin mendukung eksplorasi yang ada di daerahnya tersebut.
"Kan jarang ya orang-orang Timur ada di kementerian. Di Timur masih belum banyak yang tahu, ya. Misalnya, soal agama. Kan, paling sensitif agama," ujarnya.
Peserta lainnya, Dodi tak kalah semangat ikut tes CPNS, meski cuaca gerimis. Pemuda 23 tahun ini datang sejak pukul 08.30 WIB ke lokasi seleksi kompetensi.
Lokasi Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2018 di Kantor Badan Kepegawaian Negara, Jakarta Timur. (CNN Indonesia/Aini Putri Wulandari) |
Ia mengaku yakin tidak akan memiliki kendala dalam menghadapi seleksi tersebut, termasuk dalam proses persiapannya.
"Persiapannya, kendalanya enggak ada. Karena kan, sudah dari jauh-jauh hari dipersiapkan," katanya sambil duduk menunggu di depan pintu gerbang kantor BKN.
Dodi adalah lulusan jurusan ilmu pendidikan yang berharap lolos tes CPNS di BPIP karena ingin mendapatkan pekerjaan.
"Alasannya untuk mencari pekerjaan. Baru tamat dari kuliah. Jadi mencari pekerjaan aja," kata Dodi.
Ia mengikuti seleksi di sesi III di sebuah tenda berwarna merah yang terletak di halaman gedung lokasi seleksi.
Di tenda itu terdapat loker-loker besi tempat meletakkan tas dan bawaan peserta seleksi. Peserta tidak diperbolehkan membawa apapun selain kartu peserta ujian dan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Selain itu jam tangan dan telepon seluler juga tak boleh dibawa.
"Kami dikasih pengarahan dulu di tenda itu. Tas, segala macem nanti juga disimpan. Cuma boleh bawa KTP sama kartu peserta," ujarnya.
Sementara Fikri (25) mengaku tidak memiliki persiapan apapun termasuk mempelajari materi SKD.
Fikri datang dari Bandung, menempuh perjalanan sejak pukul 01.00 dini hari. Ia mengatakan sampai di Jakarta sekitar pukul 03.00 WIB, kemudian melanjutkan perjalanan ke kantor BKN.
"Kalau persiapan belajar sih sama sekali enggak ada. Kalau ngantuk sih ada karena perjalanan. Kendala yang lain sih enggak ada lancar-lancar aja," katanya.
 Pemeriksaan para peserta sebelum mengikuti tes seleksi CPNS. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) |
Fikri menilai penyelenggaraan seleksi CPNS tahun ini lebih memuaskan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Ia mengatakan ikut tes CPNS karena ingin membantu orang tua untuk menafkahi keluarga. Ia pun berharap mendapat pekerjaan tetap dengan menjadi PNS.
"Saya pribadi ingin cari kerjaan yang menetap. Faktor paling ini ya sih sebetulnya lebih ke keluarga, ya. Saya anak pertama, punya adik, orang tua juga enggak mungkin kerja mulu," tuturnya.
Setelah menyelesaikan tes SKD tersebut, peserta dipersilakan keluar. Setiap peserta sebelumnya diwajibkan mengenakan pita berwarna merah putih di bahu sebelah kanan.
BKN menyebut SKD pada CPNS 2018 berbasis komputer atau Computer Assisted Test (CAT). Tes tersebut terdiri dari Tes Wawasan Kebangsaan, Tes Intelejensi Umum, dan Tes Karakteristik Pribadi.
Peserta yang lolos SKD akan mengikuti tes di tahap selanjutnya yaitu SKB (Seleksi Kompetensi Bidang).
SKD berlangsung lima sesi dalam sehari. Yakni, 08.00-09.30, pukul 10.00-11.30, pukul 12.00-13.30, pukul 14.00-15.30, pukul 16.00- 17.30, dan sesi terakhir pukul 18.00-19.30.
Di lokasi lain, Kementerian Hukum dan HAM menggelar Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Kebayoran Baru.
Para peserta tes memenuhi kantor Wali Kota, meski cuaca hari ini mendung. Sebagian peserta didampingi orang tua maupun kerabat.
Salah satu pesertatesSKDCPNS,Sondi mengatakan hanya coba-coba mendaftartesCPNS. Padahal saat ini ia sudah bekerja.Sondi mencoba peruntungan. Jika tak lolos, ia akan mencoba lagi tahun depan.
Begitu pula dengan Diko, peserta lainnya. Ia ikut tes karena penasaran. Tahun lalu, Diko pernah mengikuti tes CPNS tetapi gagal. Tahun ini, ia kembali mengikuti tes di Kemenkumham mengambil formasi Analis Hukum. Diko mengaku tak mengalami kesulitan saat mengikuti tes SKD PNS berbasis Computer Assited Test (CAT).
"Enggak ada kesulitan sih tadi, kalau untuk proses di dalamnya sih lancar tapi untuk mengerjakannya lumayan lah karena harus mengejar waktu," kata Diko kepada
CNNIndonesia.com.
TesSKDCPNS tidak dilaksanakan serentak. Beberapa kementerian belum melaksanakan tes tersebut. Salah satunya Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). KementerianpimpinanMohamadNasir ini merilis hasil seleksi administrasi pada Jumat (26/10) lalu.
Tes SKD terdiri dari Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), Tes Intelegensia Umum (TIU), dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP). Dijadwalkan pelaksaan tes SKD dimulai tanggal 26 Oktober hingga 17 November 2018.
Bagi peserta yang lolos tes SKD, maka akan mengikuti tes selanjutnya yaitu seleksi kompetensi bidang (SKB).