Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Operasional Lion Air Daniel Putu menyatakan dua orang warga negara asing menjadi korban insiden jatuhnya pesawat
Lion Air JT-610 di perairan
Karawang, Jawa Barat.
Menurutya, dua orang tersebut ialah seorang pilot yang berkewarganegaraan India dan seorang penumpang berkewarganegaraan Italia.
"Kami mencatat dua warga negara asing. Pilot yang warga negara India dan penumpang warga negara Italia," kata Daniel saat memberikan keterangan pers di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten pada Senin (29/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia pun menyampaikan rasa duka cita atas nama manajemen Lion Air. Menurutnya, Lion Air akan bertanggung jawab atas insiden ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
"Lion Air ikut merasakan duka cita dan belasungkawa sebesarnya kepada keluarga korban. Kami penuhi hak dan tanggung jawab sesuai ketentuan," ucap Daniel.
Sebelumnya, Kepala Basarnas M Syaugi mengatakan bahwa Pesawat Lion Air JT 610 jatuh di Tanjung Karawang pada kedalaman 30-35 meter dari permukaan laut. Tim Basarnas masih melakukan pencarian terhadap badan pesawat dan korban di sekitar lokasi.
"Kedalaman laut 30 hingga 35 meter, sekarang tim masih menyelam untuk menemukan pesawat dan korban," kata Syaugi saat konferensi pers di Kantor Basarnas, Senin (29/10).
Menurut Syaugi, berdasarkan informasi yang didapatkan dari
air traffic controller (ATC) tepatnya pukul 06.50 WIB, pihaknya menerima informasi bahwa pesawat type B737-Max itu hilang kontak.
"Jadi jam 06.55 pagi hilang kontak. Setelah kita terima info itu, kita
cross check ke ATC dan Lion Air betul pesawat itu betul terbang dan lost contact," tegas Syaugi di kantornya, Jakarta, Senin (29/10).
Adapun lokasi hilangnya kontak pesawat berada di 25 mile dari Tanjung Priok atau 11 mile dari Tanjung Karawang. Pihaknya mendapatkan informasi jika pesawat saat kehilangan kontak berada di ketinggian 2.500 meter di atas permukaan laut.
(mts/ugo)