Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden
Joko Widodo mengunjungi dan berdialog dengan beberapa keluarga korban jatuhnya pesawat
Lion Air JT-610 di Crisis Center, Terminal 1B, Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, Senin (29/10) malam.
Presiden sempat berdiri di ujung pintu masuk Crisis Center melihat kondisi para keluarga korban. Beberapa anggota keluarga korban duduk dengan kepala tertunduk. Tak terdengar isak tangis dalam ruangan.
Jokowi kemudian menyalami dan menyampaikan duka cita hampir ke seluruh, satu per satu, anggota keluarga yang berkumpul di sana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga duduk di tengah-tengah mereka guna mendengar langsung kegundahan keluarga korban.
Air mata para keluarga korban mulai tak lagi bisa dibendung ketika eks Wali Kota Solo itu mulai mengajak mereka berbicara satu per satu.
Beberapa dari mereka, kepada Presiden, mengeluhkan minimnya informasi yang mereka terima. Informasi kecelakaan pesawat rute Jakarta-Pangkalpinang itu memang simpang siur sejak pagi.
"Sabar ya Bu, jangan nangis. Pemerintah akan berusaha semaksimal mungkin. Sudah jangan menangis," kata Presiden Jokowi kepada keluarga korban.
"Tolong keluarga kami pak," kata salah satu ibu, keluarga korban.
"Iya ya. Informasinya sudah dapat?" tanya Jokowi kepadanya.
"Belum Pak. Sebelum Bapak datang malah sempat ricuh soal informasi. Kami malah dapat informasi dari televisi," ibu itu menjelaskan.
Hingga sore tadi, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala Basarnas Marsekal Madya Muhammad Syaugi, Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono berada di Crisis Center guna memberikan informasi terkini perihal jatuhnya pesawat dengan register PK-LQP itu.
Sementara Tim SAR Gabungan di perairan Karawang, lokasi jatuhnya pesawat, menemukan beberapa puing pesawat dan barang milik penumpang, seperti sepatu dan tas. Enam kantung jenazah juga ditemukan.
Suara pecah tangis kembali terdengar ketika Presiden berbicara di depan para keluarga korban.
Saat itu, Jokowi menyatakan telah menginstruksikan seluruh anak buahnya mengerahkan seluruh lampu yang ada ke lokasi sehingga petugas SAR bisa bekerja 24 jam mencari badan pesawat dan korban.
Seorang siswa sekolah menengah yang duduk di hadapan Presiden tak kuasa menahan tangis hingga menutupi wajahnya ketika mendengar hal itu.
Seorang polisi wanita bersama anak laki-lakinya yang juga keluarga korban terlihat memegang dan menguatkan anak SMP itu.
Kepada mereka, Presiden memastikan anak buahnya akan selalu memberi informasi terbaru kepada keluarga korban.
Ia akhirnya berpamitan dengan keluarga korban setelah berdialog sekitar 30 menit bersama mereka.
Jokowi hadir di sana masih mengenakan kemeja batik motif ikan yang dikenakan sedari pagi guna membuka Our Ocean Conference di Bali. Mantan Wali Kota Solo ini memang langsung terbang dari sana ketika mengetahui kecelakaan ini terjadi.
Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT-610 dipastikan jatuh di perairan Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat. Pesawat tersebut terbang dari Bandara Soekarno Hatta pada Senin (29/10) pukul 06.20 WIB menuju Bandara Depati Amir, Pangkalpinang.
Pilot sempat meminta kembali ke landasan sesaat setelah lepas landas. Pilot juga sempat melapor ke ATC Bandara Soetta adanya masalah pada flight control di ketinggian 1.700 kaki dan meminta naik ke ketinggian 5.000 kaki.
Namun pada pukul 06.32 WIB, pesawat jenis Boeing 737-300 MAX 8 itu hilang dari radar dan tak bisa dikontak kembali.
Pesawat dengan nomor register PK-LQP itu membawa total 189 orang yang terdiri atas 178 penumpang dewasa, satu anak, dan dua bayi, serta delapan awak kabin. Basarnas memprediksi tak ada yang selama dari musibah ini.
(chri/osc)