Kubu Jokowi Klaim Warga Ingin Suramadu Gratis Sejak 2016

CNN Indonesia
Senin, 29 Okt 2018 21:17 WIB
Jubir tim Jokowi-Ma'ruf ace Hasan Syadzily mengklaim warga Madura telah menginginkan tol Suramadu digratiskan sejak tahun 2016.
Kendaraan bermotor melintas di jembatan Suramadu, Surabaya, Jawa Timur. (ANTARA FOTO/Didik Suhartono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily menyebut bahwa warga Pulau Madura telah menuntut agar tarif Jembatan Suramadu digratiskan sejak tahun 2016.

Hal itu ia sampaikan untuk merespon politisi Gerindra, Ferry Juliantono yang menilai Jokowi mulai kehabisan cara untuk meningkatkan elektabilitasnya, hingga harus menggratiskan tarif tol Jembatan Suramadu.

"Keinginan atau tuntutan untuk menggratiskan tol Suramadu sudah dari [tahun] 2016 lalu dari masyarakat Madura sendiri," kata Ace saat ditemui di Rumah Cemara, Menteng, Jakarta, Senin (29/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ace menegaskan alasan utama kebijakan pembebasan tarif itu sebagai stimulan agar pertimbuhan ekonomi di Madura dapat meningkat dengan pesat.
Kubu Jokowi Klaim Warga Ingin Suramadu Gratis Sejak 2016TB Ace Hasan Syadzily. (CNNIndonesia/Adhi Wicaksono)
Ia menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Pulau Madura tak memiliki dampak signifikan dibandingkan dengan Kota Surabaya meskipun Jembatan Suramadu telah diresmikan pada 2009 lalu.

Karena itu, momentum pembebasan tarif itu dilakukan agar pemerataan ekonomi dari Kota Surabaya dapat berdampak positif ke Pulau Madura.

"Kontraksi perekonomian di Surabaya ini harus dimanfaatkan sedemikian rupa sehingga pemerataan sampai ke Madura. Dengan gratis akan membuat masyarakat dapat memanfaatkannya,' kata dia.
Selain itu, Ace menegaskan bahwa Jokowi memiliki perhatian untuk membangun di wilayah yang pada Pilpres 2014 lalu pernah dikalahkan oleh pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Ia mencontohkan pembangunan Jokowi di provinsi Sumatera Barat dan Nusa Tenggara Barat (NTB) sangat masif dan mendapatkan dukungan dari masyarakat dan kepala daerah setempat.

Jokowi-Jusuf Kalla pernah kalah dari pasangan Prabowo-Hatta di wilayah Sumatera Barat dan NTB di Pilpres 2014.

"Bisanya kalau di daerah itu kalah yaudah tinggalin aja, karena dia tidak memilih kita. Tetapi justru sebaliknya apa yang dilakukan Pak Jokowi serius terhadap daerah yang pada 2014 lalu kalah," katanya.
(ugo/rzr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER