Jakarta, CNN Indonesia -- Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) mendirikan posko untuk memberikan bantuan advokasi bagi keluarga korban pesawat
Lion Air JT-610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.
Koordinator Tim Advokasi Peradi Patra M Zen mengatakan posko tersebut diharapkan dapat membantu keluarga korban mendapat informasi yang valid atas kejadian tersebut.
"Pendirian posko untuk mengetahui kebenaran penyebabnya di balik kejadian itu," ujar Patra kepada
CNNIndonesia.com, Selasa (30/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Patra mengklaim banyak pihak yang mempertanyakan penyebab kecelakaan tersebut. Ia berharap Posko tersebut dapat mengungkap kebenaran di balik kecelakaan itu.
Lebih lanjut, Patra juga mengatakan posko dibentuk untuk memberi pendampingan dan konsultasi hukum bagi keluarga korban. Hal itu dilakukan karena setiap kejadian memiliki konsekuensi hukum.
"Dalam setiap aspek peristiwa itu ada aspek hukumnya. Nah kami terbuka aja apa yang keluarga korban perlu konsultasi atau upaya apa kami terbuka untuk mendampingi," ujarnya.
Di sisi lain, Patra enggan memastikan konsekuensi hukum yang akan diterima Lion Air atas kejadian itu. Ia berkata Peradi masih menunggu pengaduan dari keluarga korban untuk mengkaji lebih jauh terkait konsekuensi hukum tersebut.
"Yang penting kami advokat siap mendampingi, memberi konsultasi secara cuma-cuma," ujar Patra.
Kata dia, posko advokasi Peradi berada di Kantor Seknas Peradi, Jakarta Pusat. Layanan bantuan advokasi itu dilakukan pada jam kerja.
Sebelumnya, Presiden dan CEO Lion Air Group Edward Sirait mengakui kondisi pesawat Lion Air JT-610 sempat mengalami kendala teknis sebelum terbang. Namun ia mengklaim kondisi teknis yang tidak ia rinci itu sudah ditangani oleh pabrik pesawat.
"Ada laporan masalah teknis, tapi sudah dikerjakan sesuai porosedur
maintenance yang dikeluarkan pabrikan pesawat," kata Edward saat konferensi pers di Bandara Seokarno-Hatta, Cengkareng, Senin (29/10).
Sebelum melakukan penerbangan Jakarta-Pangkalpinang, Lion Air JT-610 terbang dari Denpasar ke Jakarta (Cengkareng). Edward menegaskan permasalahan teknis sebetulnya umum terjadi pada maskapai.
(panji/dal)