Bingkisan Rahasia buat Dua Prajurit Taifib Penemu Kotak Hitam

Dias Saraswati | CNN Indonesia
Jumat, 02 Nov 2018 06:29 WIB
Dua prajurit Taifib TNI AL mesti berjuang melawan arus laut dan gundukan lumpur saat mencari kotak hitam pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh di Tanjung Karawang.
Dua penyelam dari Taifib Marinir TNI AL penemu kotak hitam Lion Air JT-610, Sertu Hendra Syahputra dan Kopda Noor Ali, Kamis (1/11). (CNN Indonesia/Patricia Diah Ayu Saraswati)
Jakarta, CNN Indonesia -- Proses pencarian bagian black box atau kotak hitam pesawat Lion Air JT-610 membuahkan hasil usai upaya tak kenal lelah penyelam dari Batalyon Intai Amfibi (Taifib) Korps Marinir TNI AL. Bingkisan rahasia menanti dua prajurit penemu kotak hitam yang berisikan rekam data penerbangan (FDR) itu.

Dua penyelam penemu kotak hitam itu adalah Sertu Marinir Hendra Syahputra dan Kopda Marinir Noor Ali. Hendra mengaku pihaknya sempat mengalami kendala saat proses pencarian di bawah air akibat arus di bawah yang cukup kuat dan kontur dasar laut yang berlumpur.

Pencarian itu area tersebut merupakan hasil temuan dari kamera robot penyelam atau Remotely Operated Vehicle (ROV) yang sebelumnya telah melakukan penyisiran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hendra mengatakan dalam proses pencarian itu ia juga dibekali sebuah alat pendeteksi sinyal kotak hitam yang dipinjamkan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

"Kami melaksanakan pencarian sekitar radius 50 meter, dalam setengah jam kami menemukan benda yang berada di bawah lumpur," tutur Hendra di atas Kapal Baruna Jaya.

Ia bersama rekannya, Ali, melakukan penggalian pada lumpur tersebut. Hasilnya, mereka menemukan sebuah benda yang setelah dibersihkan dari lumpur tampak berwarna oranye.

Bagian dari kotak hitam (black box) pesawat Lion Air JT 610, di atas KR Baruna Jaya I, di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Kamis (1/11).Bagian dari kotak hitam (black box) pesawat Lion Air JT 610, di atas KR Baruna Jaya I, di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Kamis (1/11). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
"Dia [kotak hitam] warnanya kan oranye, kita periksa lagi ini black box apa bukan," ujarnya.

Hendra kemudian mengambil alat yang dibekali oleh BPPT tersebut. Setelah alat tersebut didekatkan ke benda yang diduga kotak hitam tersebut, baru ia yakin jika yang ia temukan adalah yang ia cari.

"Saya tempelkan lagi alat yang dipinjamkan BPPT, itu dia bunyi makin besar, [bunyi] 'tet', saya yakin, saya bawa ke atas," kata Sertu Hendra.

Selain menemukan black box, dalam penyisiran di bawah air tersebut sebenarnya Sertu Hendra juga menemukan banyak puing-puing pesawat Lion Air yang berserakan.

Namun, karena tugas yang diberikan kepada Taifib adalah untuk mencari kotak hitam, maka puing-puing pesawat itupun tak diangkat. Sedangkan yang bertugas untuk mencari puing-puing pesawat adalah penyelam dari Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair) TNI AL.

"Karena dibagi tugas, kami sebagai pencari black box, dari Dislambair mengangkat puing-puing," ucapnya.

Tim evakuasi Pertamina menurunkan ROV dari kapal Victory PHE ONWJ untuk mengidentifikasi objek bawah laut dalam upaya pencarian pesawat Lion Air JT-610 di perairan Laut Utara Karawang, Rabu (31/10).Tim evakuasi Pertamina menurunkan ROV dari kapal Victory PHE ONWJ untuk mengidentifikasi objek bawah laut dalam upaya pencarian pesawat Lion Air JT-610 di perairan Laut Utara Karawang, Rabu (31/10). (ANTARA FOTO/Humas-Pertamina)
Sertu Hendra mengaku menjalani tugasnya sebagai bagian dari tim evakuasi pesawat Lion Air dengan ikhlas. Sejak awal melaksanakan tugas, ia telah berjanji untuk bisa melakukannya sebaik dan semaksimal mungkin.

"Dasarnya ikhlas sebagai seorang TNI, ada OMSP [Operasi Militer Selain Perang] itu memang tugas kami, kami siap," kata Sertu Hendra.

Sementara itu, Kopda Ali menuturkan titik penyelaman yang ia dan Sertu Hendra tuju merupakan lanjutan dari hasil pencarian di hari sebelumnya. Namun, saat itu tim penyelam Taifib masih belum mendapatkan hasil.

"Kemudian tadi turun body [kelompok] kedua dan menemukan [black box]," kata Kopda Ali.

Kopda Ali mengaku sudah memiliki banyak pengalaman menyelam. Kendati demikian, ia tak bisa mengungkapkan pengalaman menyelam apa saja yang telah ia peroleh. "Sifatnya rahasia," ujarnya.

Namun, sambungnya, bekal pengalaman itu, turut membantunya dalam melakukan proses pencarian kotak hitam pesawat Lion Air.

Penyelam taifib menerima penghargaan dari atasannya usai menemukan black box Lion Air.Penyelam taifib menerima penghargaan dari atasannya usai menemukan black box Lion Air. (CNN Indonesia/Patricia Diah Ayu Saraswati)
Panglima Koarmada 1 Laksamana Muda Yugo Margoni mengatakan para penyelam TNI AL memang siap siaga bertugas 24 jam selama proses pencarian black box maupun proses evakuasi korban Lion Air. Dari TNI AL sendiri, setidaknya ada sejumlah tim penyelam, antara lain dari Taifib, Dislambair, serta Komando Pasukan Katak (Kopaska).

"Kita melaksanakan tugas selama 24 jam," ucap Yugo.

Yugo pun kemudian memberikan apresiasi kepada Sertu Hendra dan Kopda Ali atas keberhasilan keduanya melaksanakan tugas dengan menemukan black box.

Dia memberikan keduanya masing-masing sebuah bingkisan. Namun, ia enggan membeberkan bingkisan apa ia berikan sebagai bentuk apresiasi kepada Sertu Hendra dan Kopda Ali.

"Ya sementara reward dulu kepada mereka, nanti biar dibuka sendiri, ini rahasia," tuturnya.

Kini tim penyelam harus kembali bekerja keras mencari black box berisi percakapan pilot.


(arh/dea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER