Jakarta, CNN Indonesia -- Tim Disaster Victim Investigation (
DVI) Rumah Sakit Polri Kramat Jati berhasil mengidentifikasi tiga penumpang korban pesawat
Lion Air JT-610 yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat. Ketiga penumpang tersebut berhasil dikenali melalui sidik jari, rekam medis, dan properti yang melekat di jasad.
Hasil identifikasi terbaru ini sudah dikabarkan kepada pihak keluarga. Tim DVI memastikan jenazah sudah siap dipindahkan ke tempat yang diinginkan keluarga.
"Pada prinsipnya sudah siap hari ini dan keluarga sudah ada di sini," ujar Kepala DVI Kombes Pol Lisda Cancer dalam jumpa pers hasil rekonsiliasi di RS Polri, Sabtu (3/11) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketiga penumpang yang baru diidentifikasi oleh tim DVI adalah Wahyu Susilo dengan nomor manifes 157, Endang Sri Bagusnita dengan nomor manifes 044, dan Fauzan Azima dengan nomor manifes 018.
Tim DVI berhasil mengidentifikasi Wahyu melalui sidik jari dan rekam medis. Upaya identifikasi juga terbantu berkat jaket yang melekat di tubuh penumpang.
Endang teridentifikasi dari rekam medis dan sidik jari. Sementara Fauzan berhasil dikenali juga dari rekam medis dan sidik jari.
Data tim DVI mencatat Wahyu sebagai laki-laki berusia 31 tahun dan tinggal di Trucuk, Klaten, Jawa Tengah. Sedangkan Endang adalah perempuan berusia 20 tahun yang berkediaman di Kedaung, Tangerang, Banten, dan Fauzan adalah laki-laki berusia 25 tahun asal Balai Masiro, Sumatera Barat.
Dengan identifikasi terbaru ini, total sudah ada 7 penumpang Lion Air JT610 yang sudah dikenali oleh tim DVI. Jumlah ini akan bertambah seiring identifikasi melalui tes DNA yang baru keluar esok hari.
"Sampai hari ini teridentifikasi dari sidik jari, gigi, rekam medis. Artinya kita menggali informasi yang ada di postmortem dan antemortem yang belum berhubungan dengan DNA," pungkas Wakil Kepala RS Polri Kombes Pol Haryanto.
Sebelumnya, tim DVI berhasil mengidentifikasi Hizkia Jorry Siaroinsong dengan nomor manifes 140, Chandra Kirana dengan nomor manifes 084, Monni dengan nomor manifes 097, dan Jannatun Cintya Dewi.
(bin/stu)