Andi Arief: Wajah Medsos Rusuh adalah Wajah Kedua Capres Kita

CNN Indonesia
Selasa, 06 Nov 2018 12:07 WIB
Partai Demokrat meminta capres Jokowi dan Prabowo Subianto hanya bicara soal cara memperbaiki perekonomian dan menjaga persatuan agar tak memicu kegaduhan.
Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief, di kediaman Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Jakarta (12/9). (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief menyarankan calon presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto untuk tidak bicara selain cara memperbaiki perekonomian dan menjaga persatuan. Tujuannya, agar tak memicu kegaduhan.

Dia memprediksi polemik akan terus muncul jika kedua capres tidak fokus bicara soal bagaimana memperbaiki perekonomian. Apalagi jika kedua peserta pilpres tersebut menggunakan retorika yang sensasional belaka atau tidak bersifat substansial.

"Wajah sosial media yang rusuh adalah wajah kedua capres kita," ucap Andi saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (6/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andi mengamini bahwa Jokowi dan Prabowo telah berupaya melihat kondisi masyarakat secara langsung dengan turun ke lapangan. Berkunjung ke berbagai daerah.

"Pak Jokowi dan Pak Prabowo harus didorong untuk terus bicara cara menaikkan pendapatan negara dan menjaga persatuan," ujarnya.

"Dua tema itu saja, biar keduanya tidak menciptakan kegaduhan, tidak memproduksi masalah tiap hari," ujarnya.

Andi menilai tugas utama seorang presiden hasil Pilpres 2019 mendatang tidak banyak. Yakni, menjaga persatuan dan mampu menaikkan pemasukan bagi negara.

Kedua hal itu menurut dia mesti simultan. Baginya, percuma jika presiden selanjutnya hanya sekadar menjaga persatuan tanpa memperhatikan pemasukan. Begitu pula sebaliknya.

"Pendapatan negara bertambah enggak menjadi penting kalau konflik tinggi dan keadilan hilang," ucapnya.

Ia juga mengkritik juru bicara kedua capres yang selama ini bertarung beradu argumen. Andi menganggap apa yang dibicarakan jubir selama ini tidak mencerminkan capresnya masing-masing.

Walhasil, program atau rencana yang dicanangkan tidak lagi menjadi topik yang dibicarakan. Padahal itu baik bagi masyarakat yang akan memilih pemimpin baru berdasarkan program-programnya.

"Para juru bicara kedua capres berdebat soal mimpi mereka sendiri," ucap Andi.

(bmw/arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER