Jakarta, CNN Indonesia -- Calon wakil presiden nomor urut 01
Ma'ruf Amin meyakini
Yusril Ihza Mahendra tak lagi sejalan dengan kelompok
Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) setelah memilih bergabung untuk menjadi pengacara pihaknya.
"Artinya dia [Yusril] berarti sudah tidak sejalan lagi dengan mereka [kelompok HTI]," kata Ma'ruf, saat ditemui di kediamannya di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta, Selasa (6/11) pagi.
Diketahui, Yusril sebelumnya menjadi koordinator tim hukum HTI untuk menghadapi pemerintah di pengadilan terkait upaya pembubaran organisasi tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembubarannya dilakukan lewat surat keputusan Menkumham Yasonna Laoly soal pencabutan status badan hukum HTI. Surat itu kemudian digugat ke PTUN.
Meski kalah di dua tingkat pengadilan sebelumnya, Yusril masih mengawal gugatan HTI hingga tingkat kasasi di Mahkamah Agung (MA).
Ma'ruf mengaku bersyukur bahwa Yusril, yang juga menjabat Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) itu, memutuskan untuk menjadi pengacaranya dan Joko Widodo di Pilpres 2019.
 Ketua Umum PBB sekaligus Kuasa Hukum pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin, Yusril Ihza Mahendra. ( CNN Indonesia/ Hesti Rika) |
Ia mengungkapkan telah bertemu Yusril sejak lama. Kata dia, Yusril memiliki keinginan untuk bergabung dengan tim Jokowi-Ma'ruf.
"Alhamdulillah, memang sudah lama pernah bertemu saya bahwa dia akan bergabung," kata Ma'ruf.
Mantan Rais Aam Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) itu berharap bergabungnya Yusril bisa menambah kekuatan dukungan Jokowi-Ma'ruf di pilpres.
"Dengan bergabungnya Yusril tentu kita akan menambah kuat, dan menambah besar dukungan," kata Ma'ruf.
"Apalagi dia bersedia sebagai
lawyer daripada capres Jokowi dan cawapres saya," ujarnya.
Terkait posisinya sebagai pengacara HTI sekaligus pasangan Jokowi-Ma'ruf, Yusril sebelumnya mengaku tak memiliki masalah. "Tidak masalah. Dalam perkara HTI yang kami gugat adalah Menkumham, bukan Presiden RI," ujar Yusril.
(rzr/arh)