Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan mengatakan perpanjangan rute kereta Moda Raya Terpadu (MRT) hingga ke Ancol masih dalam proses pembahasan.
"Memang itu yang masih dalam pembicaraan, emang itulah paparan di dalam pihak pusat dan Jepang, ini belum selesai dibicarakan tapi sudah terlanjur ke publik kan," kata Anies di JCC Senayan, Rabu (7/11).
Anies menyebut perpanjangan rute MRT sampai ke Ancol memang merupakan usulan dari Pemprov DKI. Walaupun, sambungnya, dalam rancangan awal pembangunan tahap dua hanya sampai ke Stasiun Kota saja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi memang kita membicarakan agar bisa sampai ke timur, bisa ke BMW dan Ancol," ujarnya.
Di sisi lain, terkait dengan tarif MRT, Anies menuturkan sampai saat ini juga masih dalam proses kajian. Kajian tersebut, kata Anies terkait berbagai aspek, mulai dari biaya hingga soal daya bi maupun kemampuan membayar dari masyarakat.
"Sekarang baru dikaji nanti kalo udah fix nanti akan diumumkan dan harganya itu akan bervariasi karena ditentukan dengan jarak tempuhnya," ucap Anies.
Anies menambahkan jika tarif MRT nantinya akan berbeda dengan tarif bus Transjakarta yang tidak berdasarkan pada jarak tempuh. Diketahui, untuk tarif Transjakarta sebesar Rp3.500 berapapun jarak tempuhnya. Kata Anies, perlu kajian mendalam sebelum nantinya memutuskan berapa tarif MRT.
"Tergantung jaraknya, jangan buru buru kita menetapkan berapa ribu rupiah gitu karena itu akan tergantung pada jarak dan anda tahu stasiun-stasiun itu ada yang jaraknya tidak bulat tentunya," katanya.
Misalnya, x rupiah per kilometer. Kata Anies, nanti ada stasiun-staisun yang jaraknya 1,3 km, ada yang jaraknya 800 meter,.
"Di publik itu belum menjelaskannya, nunggu fixed saja," tuturnya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pembangunan MRT fase 2 akan diperpanjang dari semula hanya rute Bundaran Hotel Indonesia (HI) ke Stasiun Kota, menjadi ke Stadion Bersih, Manusiawi, dan Berwibawa (BMW) di Jakarta Utara. Pengerjaan dilakukan mulai Desember 2018, dan berlangsung selama 3 tahun ke depan.
Untuk perpanjangan rute tersebut, kata Budi membutuhkan total biaya mencapai Rp30 triliun. Biaya tersebut naik sekitar Rp10 triliun dari total kebutuhan awal yang hanya Rp20 triliun.
Hingga kini, proses pembangunan MRT fase 1 dari Lebak Bulus hingga Bundaran HI sudah hampir memasuki tahap akhir, yakni mencapai 97 persen, Proyek ini diperkirakan rampung pada Maret 2019 mendatang.
Secara total, akan ada 16 kereta yang beroperasi pada fase pertama dari pembangunan MRT dari Lebak Bulus hingga Bundaran HI ini.
Nantinya, masyarakat akan dikenakan biaya Rp8.000-Rp9.000 untuk perjalanan menggunakan moda transportasi baru di Indonesia ini.
(dis/ugo)