Jakarta, CNN Indonesia -- Calon wakil presiden nomor urut 01
Ma'ruf Amin mengapresiasi kerja Kementerian Luar Negeri dalam membebaskan
Rizieq Shihab yang ditahan kepolisian Arab Saudi dalam kasus bendera mirip ISIS.
Menurutnya, Rizieq bisa bebas karena kehadiran Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah.
"Ya, bagus dia bebas karena dijamin oleh konjen kita di sana, bagus konjen," ujar Ma'ruf saat ditemui di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Kamis (8/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, Ma'ruf enggan berkomentar soal alasan kepolisian Arab Saudi menangkap Rizieq.
Rizieq diamankan kepolisian Arab Saudi karena ada bendera hitam yang disebut cenderung di depan rumahnya.
"Waduh jangan tanya saya itu," tutur pria yang juga menjabat Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) tersebut.
 Tokoh FPI Rizieq Shihab sempat ditahan di Arab Saudi. (CNN Indonesia/Safir Makki) |
KBRI di Arab Saudi mengonfirmasi penahanan Rizieq Shihab yang terjadi pada Senin (5/11).
Sejak pagi, menurut KBRI, polisi telah mendatangi kediaman Rizieq terkait pemasangan bendera hitam yang disebut mengarah pada ciri-ciri gerakan ekstremis.
Lalu pada sore, kepolisian Mekkah dan Mahabis Ammah (intelijen umum Saudi) mengamankan dan menahan Rizieq.
Baru pada Selasa (6/11) malam Rizieq dibebaskan usai didampingi KJRI Jeddah. Ia bebas dengan jaminan seorang sahabat yang berkewarganegaraan Arab Saudi.
Saat ini Rizieq sudah tak memiliki izin tinggal di Saudi karena visa yang ia gunakan sudah melewati batas waktu.
Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel berkata visa bernomor 603723XXXX yang dipegang Rizieq bersifat
multiple, atau bisa beberapa kali keluar masuk, dan berlaku satu tahun dengan izin tinggal 90 hari per kedatangan.
"Visa ini sebenarnya sudah habis masa berlakunya pada tanggal 9 Mei 2018 dan diperpanjang kembali dengan visa No 603724XXXX hingga intiha' al-iqamah (akhir masa tinggal) pada tanggal 20 Juli 2018," kata Agus beberapa waktu lalu.
(dhf/wis)