Jakarta, CNN Indonesia -- Proses pemugaran
Taman Ismail Marzuki oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal dimulai tahun depan. Rencananya dalam revitalisasi itu akan ada beberapa bangunan yang digusur atau malah dibangun baru.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Asiantoro mengatakan salah satu bangunan yang bakal digusur adalah Bioskop XXI yang terletak di dalam kawasan TIM.
"Lihat
master plan, itu kan gambarnya memang mencapai sana, jadi memang dulu kan tidak ada bioskop juga, jadi kan ingin dikembalikan fungsinya lah, ekosistemnya," kata Asiantoro saat dihubungi, Minggu (11/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Asiantoro, lahan bekas bangunan bioskop itu nantinya akan dialihkan menjadi gedung panjang yang berfungsi menjadi pusat aktivitas seni dan budaya.
"Itu nanti (jadi pusat dokumentasi sastra) HB Jassin, ada tempat studio-studio untuk latihan, di bawahnya ada basement," ujarnya.
Kendati demikian, Asiantoro mengaku belum melakukan komunikasi dengan pengelola bioskop XXI terkait dengan rencana revitalisasi tersebut.
"Belum komunikasi aja gitu, jadi benar kalaupun ditiadakan nanti pasti berkomunikasilah," ucap Asiantoro.
Dikutip dari situs resmi PPID Pemprov DKI, Arsitek Revitaliasi TIM Andra Matin mengatakan desain baru nantinya akan mengembalikan konsep dasar saat pertama kali dibangun pada 1968.
Saat itu, lanjutnya, TIM dibangun dengan konsep bangunan yang sangat inklusif, terbuka dan guyub.
"Waktu zaman itu, para seniman tidak ada batasan antara seniman dengan seniman, seniman dengan masyarakat, seniman muda dengan seniman tua. Itu menjadi sesuatu yang kondusif pada saat itu," kata Andra.
Ia menjelaskan akan ada beberapa bangunan yang dihilangkan atau diubah fungsinya. Misalnya, lahan parkir yang akan diubah menjadi taman serta bangunan bioskop akan dihilangkan.
Namun, untuk bangunan Teater Jakarta dan Planetarium akan tetap dipertahankan.
Proyek revitalisasi TIM tersebut akan dikerjakan PT Jakarta Propertindo. Biaya untuk revitalisasinya ditaksir mencapai Rp1,8 triliun.
(dis)