Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pemenangan Nasional (BPN)
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengklaim sekitar 15 ribu pengemudi ojek
online di Surabaya dan Sidoarjo bakal mengarahkan dukungan ke pasangan calon nomor urut 02 Prabowo-Sandi.
Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi, Siane Indriani, mengatakan hal ini membantah pernyataan beberapa pihak bahwa pengemudi ojek
online atau biasa disebut
ojol sakit hati dengan pernyataan Prabowo.
"Sebagian besar akan mendukung karena ini menyangkut nasib dan masa depan mereka. Ya nanti banyaklah, sebagian di Surabaya dan Sidoarjo, sekitar lima belas ribulah," ujar Siane kepada
CNNIndonesia.com, Sabtu (24/11).
Siane mengatakan dukungan itu akan diwujudkan dalam kontrak politik. Nantinya, kata dia, kontrak politik di Surabaya dan Sidoarjo akan digelar juga di daerah-daerah lain.
Dalam kontrak politik, lanjutnya, Prabowo-Sandi akan menjamin legalitas ojek
online jika terpilih. Sebagai timbal baliknya, pengemudi ojek
online akan memberikan dukungan dalam Pilpres 2019.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada dua hal yang mereka harapkan, payung hukum serta legalitas perusahaan dan kesejahteraan. Payung hukum, yakni legalitas perusahaan, status pekerja ojek
online, dan kesejahteraan," tutur dia.
Siane berujar aksi-aksi protes pengemudi
online yang menuntut permintaan maaf Prabowo hanya kesalahpahaman belaka. Menurut dia, ucapan Prabowo justru memberikan perhatian khusus kepada ojek
online.
"Pak Prabowo justru prihatin karena tidak terlindunginya para pekerja ojek
online karena tidak adanya payung hukum yang memberikan perlindungan pada mereka," ujar dia.
Prabowo sempat memantik perdebatan publik setelah mengatakan saat ini banyak lulusan SMA hanya menjadi pengemudi ojek
online. Pernyataan itu ia sampaikan di acara Indonesia Economic Forum di Hotel Shangri-La, Jakarta Selatan, Rabu lalu.
Pernyataan itu pun memancing respons pengemudi ojek
online. Beberapa aksi digelar di berbagai daerah menuntut permintaan maaf dari Prabowo. Seperti yang digelar hari ini di Surabaya.
"Kami menuntut Prabowo agar meralat pernyataannya dan meminta maaf kepada kami semua," kata Koordinator Aksi ini dan Ketua Komunitas Peduli Ojek Online Surabaya, Eko Wahono saat aksi di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Sabtu (24/11).
(dhf/dea)