Wiranto: KPI Diperlukan Demi Menjaga Opini Publik Tetap Sehat

CNN Indonesia
Selasa, 27 Nov 2018 04:56 WIB
Menkopolhukam Wiranto menyebutkan lembaga pengawas penyiaran berperan untuk menjaga opini publik tetap sehat.
Ilustrasi televisi. (Pixabay/Funnytools)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto menyebutkan lembaga pengawas penyiaran memiliki peran untuk menjaga opini publik tetap sehat.

Itu disampaikannya kala membuka Rapat Pimpinan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) 2018 di Hotel Grand Mercure, Jakarta, Senin (26/11).

"Pentingnya lembaga penyiaran ini untu bisa bersama-sama pemerintah untuk menjaga agar opini publik itu opini yang tetap sehat," ujar Wiranto.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Mantan Panglima ABRI (sekarang TNI) itu berpendapat perkembangan dinamika yang ada di masyarakat sagat cepat. Pun, pada bidang komunikasi. Dalam hal tersebut, tegasnya, media massa menjadi penting dalam perkembangan tersebut, termasuk membawa masyarakat pada hal positif atau negatif.

Wiranto menegaskan hal-hal negatif seperti kejahatan siber, terorisme, radikalisme, hoaks atau ujaran kebencian (hate speech) adalah hal-hal yang bisa mengancam persatuan bangsa Indonesia.

Wiranto: KPI Diperlukan Demi Menjaga Opini Publik Tetap SehatWiranto. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Baginya, persatuan sangat penting untuk menjaga kestabilan negara. Oleh karena itu, kata Wiranto, lembaga penyiaran memiliki peran penting untuk menjaga persatuan.

"Kalau ini terjaga stabilitas politik hukum, keamanan akan terjaga dengan baik. Siapa yang merawat persatuan ini? Akhirnya, mau tidak mau lembaga penyiaran mempunyai suatu peran yang sangat strategis, peran yang sangat dominan untuk merawat persatuan ini," jelasnya.

Berhubungan dengan peran media, ia juga mengatakan, saluran televisi masih menjadi media yang paling diperhatikan publik. Menurutnya hal itu terjadi karena masyarakat Indonesia lebih menggemari tontonan di televisi dibandingkan memperolehnya lewat bacaan.

Hal inilah, sambungnya, yang juga menyebabkan partai politik berbondong-bondong menggunakan saluran televisi untuk membangun opini publik.

"Televisi sekarang masih sangat laku masih digemari masyarakat dengan mudah bisa luwes mengubah opini publik. Itu makanya politik berbondong-bondong untuk menggunakan TV sebagai media untuk membangun opini dukungan," ujar pria yang mendirikan Partai Hanura tersebut.

Oleh karena itu, ia pun mengimbau kepada semua pihak yang terlibat untuk membantu menjaga perubahan perilaku masyarakat.

"Presiden Jokowi berkali-kali mengatakan, kunci utama dalam pembangunan ke depan adalah persatuan bangsa," kata Wiranto mengutip ucapan atasannya dalam pemerintahan RI tersebut saat ini.



(ani/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER