Jakarta, CNN Indonesia -- Calon wakil presiden nomor urut 02,
Sandiaga Uno mengimbau agar seluruh ulama menyampaikan pesan yang damai dalam dakwahnya. Hal ini disampaikan Sandiaga menanggapi proses hukum
Habib Bahar bin Smith lantaran melontarkan pernyataan soal
Presiden Joko Widodo.
"Sebagai ulama kita harus menjaga dakwah kita supaya mempersatukan," kata Sandiaga di sela kunjungannya ke sejumlah wilayah di Jakarta Barat, Jumat (30/11).
Terlebih, kata Sandi, di tahun politik. Seluruh ulama sedianya mengajak umat dan masyarakat agar ikut berpartisipasi dalam pemilu tetapi tetap menjunjung kedamaian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan mengeluarkan dakwah-dakwah yang memprovokasi dan menciptakan, mungkin nanti meruncing antara kubu kubu pilpres," kata mantan wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Menurut Sandiaga, sebenarnya masyarakat merindukan kampanye yang damai selama pemilu. Secara konkret, kata Sandiaga, masyarakat ingin diajak untuk bersama-sama meningkatkan daya ekonomi.
"Referendumnya tentang ekonomi apakah ekonomi lebih baik dan bagaimana caranya membangun ekonomi ke depan. Dan saya mengimbau semua elemen mendinginkan suasana," ujarnya.
Habib Bahar Smith sebelumnya melontarkan pernyataan soal Jokowi. Pernyataannya itu tersebar di media sosial dalam bentuk video berdurasi 60 detik.
Habib Smith menyebut Jokowi sebagai pengkhianat negara dan rakyat.
Ia kemudian dilaporkan ke Bareskrim Polri atas dugaan tindak pidana kejahatan terhadap penguasa dan
hate speech. Laporan itu dibuat pada Rabu (29/11) malam.
(wis)