Sandiaga: Hidup Itu Gurau, Buat Apa Cekcok karena Politik

CNN Indonesia
Sabtu, 01 Des 2018 03:16 WIB
Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno, menyesali percekcokan masyarakat akibat perbedaan pilihan politik pada Pilpres 2019.
Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno, menyesali percekcokan yang terjadi di masyarakat akibat perbedaan pilihan politik pada Pilpres 2019. Apalagi jika percekcokan berujung kisruh dan mengakibatkan kerugian.

Sandiaga mengatakan bahwa perbedaan politik seyogianya ditanggapi dengan wajah. Perbedaan politik adalah hal yang lazim dan tak perlu disikapi dengan negatif.

"Mari kita justru gunakan perbedaan kita untuk membangun Indonesia yang lebih baik," ujar Sandiaga di sela kunjungannya ke sejumlah wilayah di Jakarta Barat, Jumat (30/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Hal tersebut disampaikan Sandiaga menanggapi kasus pembunuhan di Sampang, Madura, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. Dua warga, Idrus dan Subaidi, terlibat cekcok di media sosial akibat perbedaan pilihan calon Presiden. Nahas, percekcokan itu berujung maut pada kematian Subaidi.

Menurut Sandiaga, baik peserta pemilu maupun masyarakat, harus sama-sama berkomitmen menjaga kedamaian. Seluruh pihak harus mampu mengontrol diri meski perbedaan pandangan politik itu hadir di tengah-tengah.

"Kalau kita komitmen dengan kampanye damai, sejuk, kita harus turunkan tensi politik kita. Jangan saling memprovokasi, itu harapan kita ke depan," kata Sandiaga.

Sandi juga menyebut bahwa hidup seyogianya diisi dengan canda dan bahagia serta saling menghormati satu sama lain. Terlebih, lanjut Sandi, di tahun politik seperti saat ini.

"Hidup ini senda gurau sebetulnya. Hidup ini harus kita yakini bahwa semuanya sudah tertulis. Jadi, buat apa masyarakat saling cekcok dan gontok-gontokan," pungkas Sandiaga. (fhr/asr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER