Jakarta, CNN Indonesia -- Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan
Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding menyayangkan sikap
Habib Bahar bin Smith yang menolak minta maaf terkait ceramahnya yang menyebut 'Jokowi kayaknya banci' hingga 'Jokowi haid'.
Ia menilai Habib Bahar memiliki sikap sombong dan congkak karena seharusnya memiliki sikap besar hati untuk meminta maaf.
"Itu mestinya meminta maaf, tapi kalau tidak itulah bentuk kesombongan dan kecongkakan dari seorang Habib Bahar ya. Sehingga ya biar saja itu urusan dia pribadi," kata Karding saat dihubungi wartawan, Senin (3/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Politisi PKB itu menilai pernyataan Habib Bahar terhadap Jokowi merupakan tindakan tercela.
Ia bahkan menyebut tindakan tersebut tak seharusnya dilakukan oleh seseorang yang mengaku sebagai salah satu tokoh agama Islam di Indonesia.
"Tindakan itu tidak sepatutnya dilakukan oleh orang yang menyebut dirinya sebagai keturunan Rasul, pendakwah atau tokoh agama," kata dia.
 Abdul Kadir Karding. (CNN Indonesia) |
Melihat hal itu, Karding lantas membandingkan sifat Nabi Muhammad SAW yang tak pernah mengajarkan provokasi dan ujaran kebencian ketika berdakwah.
Ia menilai bahwa Nabi Muhammad lebih mengedepankan cara-cara yang lembut dan mengedepankan pilihan kata (diksi) yang positif ketika berdakwah di tengah-tengah masyarakat.
"Bukan mengkafir-kafirkan,
menthogut-thogutkan orang lain, itu bukan dakwah dan itu tidak ada dalam contoh-contoh Rasulullah sahabat dan seterusnya para kiyai," ungkapnya.
Sebelumnya, Habib Bahar menyatakan lebih baik busuk dipenjara ketimbang ahris meminta maaf kepada
Joko Widodo terkait pernyataannya tersebut.
Ia sendiri telah dilaporkan ke polisi oleh Jokowi Mania atas ucapannya tersebut.
"Saya lebih memilih busuk di penjara daripada minta maaf. Saya dipenjara karena membela Islam, membela rakyat susah," ujar Bahar saat memberikan sambutan dalam
Reuni Aksi 212 di Monas, Jakarta, Minggu (2/12).
(rzr/dal)