Kesaksian Pekerja Trans Papua yang Lolos dari Pembunuhan

CNN Indonesia
Rabu, 05 Des 2018 13:04 WIB
JA menceritakan bahwa sebagian besar rekannya tertembak mati di tempat dan sebagian rekannya pura-pura mati terkapar di tanah.
Keluarga korban pembunuhan di Papua mendatangi Kodim 1702 Jayawijaya. (ANTARAFOTO/ Marius Frisson Yewun)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih Kolonel Infanteri Muhammad Aidi menceritakan kesaksian dari salah satu korban berinisial JA yang berhasil selamat dari pembunuhan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua pada Minggu (2/12) lalu.

JA sendiri merupakan salah satu dari puluhan pekerja dari PT Istaka Karya yang bertugas untuk melaksanakan pembangunan jembatan Trans Papua di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua.
Dalam kesaksiannya, JA  bercerita bahwa pada Sabtu, tanggal 1 Desember 2018 lalu, para pekerja PT Istaka Karya yang bertugas membangun proyek jembatan Trans Papua memutuskan untuk tak bekerja. 

Sebab, pada hari itu bertepatan dengan peringatan kemerdekaan Organisasi Papua Merdeka di Papua yang dimeriahkan dengan upacara bakar batu bersama masyarakat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara tiba-tiba, pada pukul 15.00 WIB pada hari yang sama pihak KKB mendatangi camp pekerja PT Istaka Karya dan memaksa 25 karyawan digiring keluar dari tempat tersebut.
JA sendiri tak merinci motif pihak KKB mendatangi camp pekerja PT Istaka Karya kala itu.

"Lalu selanjutnya mereka digiring menuju kali Karunggame dalam kondisi tangan terikat dikawal sekitar 50 orang KKSB bersenjata campuran standar militer," kata Aidi menceritakan kisah JA dalam keterangan tertulis, Rabu (5/12).

Keesokan harinya atau pada Minggu (2/12) pagi, kata Aidi, seluruh pekerja yang disandera oleh KKB dibawa berjalan kaki dalam keadaan tangan terikat menuju bukit Tabo.

Akan tetapi, di tengah perjalanan para pekerja dipaksa untuk berbaris dengan formasi 5 saf dalam keadaan jalan berjongkok. 

Secara tiba-tiba, para KKB memberondong pekerja dengan rentetan tembakan dari arah belakang.

"Para KKSB dalam suasana kegirangan menari-nari sambil meneriakkan sura hutan khas pedalaman Papua, mereka secara sadis menembaki para pekerja," tutur Aidi.

JA menceritakan bahwa sebagian besar rekannya tertembak mati di tempat dan sebagian rekannya pura-pura mati terkapar di tanah.

Setelah insiden itu, JA menceritakan bahwa pihak KKSB berduyun-duyun meninggalkan para korban melanjutkan perjalanan menuju bukit Puncak Kabo.

Sebanyak 11 orang karyawan yang pura-pura mati berusaha bangkit kembali dan melarikan diri. Akan tetapi, 5 orang pekerja yang pura-pura mati itu kembali ditangkap dan digorok hingga meninggal di tempat.

"Ada 6 orang berhasil melarikan diri ke arah Mbuah 2 orang di antaranya belum ditemukan sedangkan 4 orang selamat setelah diamankan oleh anggota TNI di Pos Yonif 755/Yalet di Mbua," kata dia.

JA sendiri menyebut dirinya berhasil dievakuasi oleh personel gabungan TNI dan Polri bersama 11 masyarakat sipil lainnya yang selamat dari peristiwa tersebut pada Selasa (3/12) sore menggunakan helikopter.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto turut memastikan bahwa terdapat 19 orang yang tewas dalam insiden tersebut.

"Sehingga sekarang ini korban yang mereka tembak dan meninggal jelas itu 19 ya," kata Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu.

Diketahui, penembakan yang dilakukan oleh KKB terhadap para pekerja proyek Istaka Karya terjadi pada 2 Desember 2018 sekitar pukul 15.30 WIT. Penembakan tersebut terjadi di Kali Yigi dan Kali Aura Distrik Yigi Kabupaten Nduga.

Sampai saat ini, kepolisian bersama dengan TNI masih melakukan proses evakuasi para korban yang tewas di lokasi tersebut. (rzr/dea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER