
Pekerja Konstruksi Persoalkan KPK yang Kerap OTT
CNN Indonesia | Minggu, 09/12/2018 12:53 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesa (Gapensi) mempertanyakan Komisi Pemberantasan Korupsi yang kerap melakukan operasi tangkap tangan atau OTT ketimbang melakukan pendekatan di bidang pencegahan korupsi.
Sekretaris Jenderal Gapensi Andi Rukman N. Karumpa menduga KPK lebih senang melakukan OTT lantaran pemberitaannya lebih seksi.
"Teman-teman pelaku konstruksi merasa bahwa pemberitaan OTT jauh lebih seksi dari pada pencegahannya," ujar Andi di kawasan Taman Suropati, Jakarta Pusat, Minggu (9/12).
Andi berharap KPK tidak hanya berfokus pada penindakannya saja, tetapi juga pada pencegahan korupsi. KPK diharapkan hadir dalam pencegahan korupsi mulai dari hulu hingga ke hilir.
"Tapi setiap hari ada OTT. Menurut saya, jangan mengejar OTT mulu. Di mana kira-kira sosialisasi (pencegahan) itu karena ada kehadiran KPK? Di KPK bagaimana pencegahannya," kata dia.
Menanggapi hal itu Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarief menyatakan pihaknya sudah melakukan langkah pencegahan. Bahkan, anggaran untuk pencegahan di lembaga antirasuah itu sudah lebih besar ketimbang penindakan.
"Di KPK itu kewenangan ada lima. Koordinasi, supervisi, monitoring, pencegahan, baru penindakan. Uang yang dipakai untuk penindakan itu jauh lebih sedikit dibanding uang untuk pencegahan. Jumlah pegawainya pun lebih banyak di pencegahan dibanding penindakan," kata Laode.
Bahkan, dalam upaya pencegahan korupsi, KPK telah bekerjasama dengan sejumlah pemangku kepentingan seperti Kamar Dagang Indonesia (Kadin), Gapensi, hingga organisasi keagamaan.
"Kemarin kita juga sudah luncurkan panduan dunia usaha untuk pencegahan korupsi. Karena sekarang kami sudah menindak bukan cuma orang, juga perusahaan," ucapnya.
KPK sepanjang tahun 2018 tercatat setidaknya telah melakukan 22 kali OTT di beberapa daerah. Dari rangkaian OTT tersebut, setidaknya ada 78 orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam beragam kasus.
OTT yang dilakukan oleh KPK di antaranya banyak melibatkan pejabat legislatif dan kepala daerah. Sejak 2012, sebanyak 34 kepala daerah tercatat ikut terjaring dalam aksi OTT yang dilakukan oleh KPK. (sah/gil)
Sekretaris Jenderal Gapensi Andi Rukman N. Karumpa menduga KPK lebih senang melakukan OTT lantaran pemberitaannya lebih seksi.
"Teman-teman pelaku konstruksi merasa bahwa pemberitaan OTT jauh lebih seksi dari pada pencegahannya," ujar Andi di kawasan Taman Suropati, Jakarta Pusat, Minggu (9/12).
Andi berharap KPK tidak hanya berfokus pada penindakannya saja, tetapi juga pada pencegahan korupsi. KPK diharapkan hadir dalam pencegahan korupsi mulai dari hulu hingga ke hilir.
"Tapi setiap hari ada OTT. Menurut saya, jangan mengejar OTT mulu. Di mana kira-kira sosialisasi (pencegahan) itu karena ada kehadiran KPK? Di KPK bagaimana pencegahannya," kata dia.
Menanggapi hal itu Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarief menyatakan pihaknya sudah melakukan langkah pencegahan. Bahkan, anggaran untuk pencegahan di lembaga antirasuah itu sudah lebih besar ketimbang penindakan.
"Di KPK itu kewenangan ada lima. Koordinasi, supervisi, monitoring, pencegahan, baru penindakan. Uang yang dipakai untuk penindakan itu jauh lebih sedikit dibanding uang untuk pencegahan. Jumlah pegawainya pun lebih banyak di pencegahan dibanding penindakan," kata Laode.
Bahkan, dalam upaya pencegahan korupsi, KPK telah bekerjasama dengan sejumlah pemangku kepentingan seperti Kamar Dagang Indonesia (Kadin), Gapensi, hingga organisasi keagamaan.
"Kemarin kita juga sudah luncurkan panduan dunia usaha untuk pencegahan korupsi. Karena sekarang kami sudah menindak bukan cuma orang, juga perusahaan," ucapnya.
KPK sepanjang tahun 2018 tercatat setidaknya telah melakukan 22 kali OTT di beberapa daerah. Dari rangkaian OTT tersebut, setidaknya ada 78 orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam beragam kasus.
OTT yang dilakukan oleh KPK di antaranya banyak melibatkan pejabat legislatif dan kepala daerah. Sejak 2012, sebanyak 34 kepala daerah tercatat ikut terjaring dalam aksi OTT yang dilakukan oleh KPK. (sah/gil)
ARTIKEL TERKAIT

Segera Diadili, KPK Titipkan Adik Zulhas di Lapas Lampung
Nasional 1 tahun yang lalu
Tas LV Dirjen PAS dari Wahid Husen Sudah Diserahkan ke KPK
Nasional 1 tahun yang lalu
KPK Tetapkan Dirut Perum Jasa Tirta II Tersangka Korupsi
Nasional 1 tahun yang lalu
KPK Ingin Semua Politikus Korup Dicabut Hak Politiknya
Nasional 1 tahun yang lalu
Usai Vonis Zumi Zola, KPK Bidik Anggota DPRD Jambi
Nasional 1 tahun yang lalu
Tersangka, Hakim Lasito Akan Dinonaktifkan dari PN Semarang
Nasional 1 tahun yang lalu
BACA JUGA

Jawab KPK, ESDM Merasa Sudah Awasi Izin Tambang dengan Baik
Ekonomi • 28 November 2019 11:05
BUMN Sebut Belum Terima Surat OC Kaligis soal Chandra Hamzah
Ekonomi • 22 November 2019 18:23
OC Kaligis Surati Menteri Erick Thohir Soal Chandra Hamzah
Ekonomi • 22 November 2019 14:05
Erick Thohir Minta Bos Jasa Marga Desi Arryani Datang ke KPK
Ekonomi • 19 November 2019 14:16
TERPOPULER

Kepolisian Didesak Lekas Usut Laporan Abu Janda agar Jera
Nasional • 1 jam yang lalu
Dicecar DPR Terkait UN, Nadiem Balik Tanya soal Subjektivitas
Nasional 2 jam yang lalu
PA 212 soal Menag Polisikan Pelarang Atribut Natal: Terserah
Nasional 34 menit yang lalu